Membaca ini jika kita kaitkan dengan konstek yang ada akan menemukan banyak hal yang bisa kita terjemahkan dalam bentuk tulisan, sebagai contoh setiap hari kita akan dihadapkan dengan berbagai macam persoalan baik itu soal ekonomi, sosial, politik, hukum, pendidikan, pertanian dan lain sebagainya bisa kita amati dan kita sorot, untuk kemudian kita bungkus dalam rangkain kata yang mengandung makna dan pesan yang bermanfaat.
Kedua: Menulis untuk mempertajam Analisa dan daya Ingat
Manfaat dari aktif menulis yakni mempertajam analisa tentang suatu hal, sehingga dengan ketajaman analisa dan melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda dari mayoritas.
Kekuatan penulis disamping melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, juga kemampuan akan kreatifitas menyusun diksi yang menarik dan unik, sehingga akan membuat pembacanya merasa betah dengan tulisan yang kita tuangkan dalam rangkai huruf dan kata.
Kemampuan melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda dan unik, pastinya akan menemukan pembacanya sendiri.
Terkadang bagi penulis pemula, cukup susah untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan, dan hal tersebut hampir semua penulis pernah merasakannya, sehingga dengan adanya platform terutama Kompasiana yang cukup mudah untuk menuangkan tulisan dalam bingkai gagasan, menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan tulis menulis.
Menuangkan tulisan sebagai upaya untuk terus meningkatkan daya ingat tentang apa saja baik yang dilihat maupun yang dirasakan, bahkan di platforma media kompasiana ini, kita bisa menuliskan diary tentang keluh kesah yang kita rasakan dalam bentuk tulisan yang pastinya harus dibungkus dengan pesan positif, sehingga menjadi manfaat dan amal jariyah kita dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa.
Ketiga: setiap tulisan akan menemukan pembacanya sendiriÂ
Pertanyaannya kita hendak menulis tentang apa ? Dalam bentuk opini, fakta, berita, atau tulisan yang bersifat imajinatif seperti cerpen, puisi, atau cerita naratif lainnya.
Maka menulislah sesuai dengan kemampuan kita, dan bidang yang kita tekuni. Hal tersebut kata salah satu kompasianer menjadi penulis yang spesialist, dan itu cukup fokus pada bidang yang menjadi spesialist keilmuan dan pengalaman dari seorang penulis itu sendiri.
Berbeda dengan penulis yang generalist yang menulis apa saja mulai dari karya fiksi sampai karya non fiksi, bahkan menulis peristiwa yang aktual menjadi bahan untuk bisa ditulis dan dirangkai serta disusun menjadi kalimat yang menarik.