Menjadi seorang santri memang tidak mudah, karena banyak ujian hidup yang harus ditempuh didalam pondok pesantren itu.
Mulai dari jauh dari kedua orang tua, mulai belajar untuk hidup mandiri, hidup dalam kekurangan hingga harus lebih banyak minum ketimbang harus makan, namun semuanya adalah proses pembelajaran yang harus dilalui untuk menjadi manusia yang berilmu dan berkahlaqul Karimah.
Di Indonesia ribuan pondok pesantren yang tersebar di berbagai daerah merupakan benteng untuk mencetak generasi dengan pemahaman ilmu keagamaan, serta pemahaman akan ilmu sains dan tekhnologi.
Tetapi terpenting dalam lembaga pendidikan Islam yang dikenal dengan pondok pesantren itu, tidak hanya menekankan pada aspek ilmu agama dan sains saja, lebih dari itu terpenting adalah nilai-nilai akan Budi pekerti yang memang harus ditanamkan sejak dini kepada para santri.
Hari Santri : Membina para Generasi Qur'ani Berbudi Pekerti Yang tinggiÂ
Momentum hari santri tidak hanya menjadikan anak didik pintar mengaji, namun juga harus mampu tertanam Budi pekerti sebagai dampak dan implikasi dari ilmu yang terkandung di dalam Al Qur'an itu sendiri.
Tanpa Budi pekerti yang luhur menjadi percuma paham bacaan Al Quran beserta maknanya, sehingga hanya akan menjadi wujud cela ditengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Memperingati hari santri merupakan wujud kecintaan kita pada generasi masa depan untuk mencintai ilmu pengetahuan dan mengedepankan akhlak yang baik, sebagai bekal kehidupan dimasa yang akan datang.
Dengan demikian hari santri sebagai momen perwujudan akan nilai-nilai dan makna yang terkandung didalam Al Qur'an untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H