"Presiden Jokowi dituduh Ijazah Palsu yang di gugat pada pengadilan Negeri Jakarta Selatan oleh Bambang Tri Mulyono, Sontak tuduhan itu menuai pro dan kontra. Namun tuduhan itu tidak membuahkan hasil sebab Ijazah milik orang nomor satu di negeri Ini justru di Tunjukkan keasliannya oleh pihak Iniversitas Gadjah Mada"
Sebagai seorang kepala negara Presiden Jokowi tidak akan menghukum para pemfitnah dan penuduhnya, karena walau bagaimanapun orang yang benci dan tidak suka pada pemimpinnya, serta beragam ujaran kebencian itu, tetap saja mereka sama-sama rakyat Indonesia.
Menanggapi soal tuduhkan presiden Jokowi menggunakan Ijazah Palsu dan dingugat oleh Bambang Tri Mulyono yang sebelumnya Bambang Tri ini pernah mendekam dibalik jeruji karena telah membuat buku berjudul "Jokowi undercover" yang menuduh Jokowi adalah keturunan PKI.
Menanggapi gugatan Bambang Tri Presiden Jokowi tidak gegabah, bahkan tidak memberikan statmen satu patah kata pun, justru presiden Jokowi mengunggah foto waktu diwisuda, dan hadir ke UGM untuk menampar tuduhan yang tak berdasar itu.
Sebagai kepala Negara yang jelas presiden Jokowi tidak akan menghukum para pembencin dan pemfitnahnya, namun justru hukum sendiri yang akan menghukum para pemfitnah dan penuduh itu.
Hanya saja gugatan dan tuduhan atas ijazah palsu milik Presiden Jokowi itu sudah dibantah oleh Rektor UGM Prof. Ova Emilia.
Presiden Jokowi pun menunjukkan foto kebersamaan saat di Wisuda dan menghadiri UGM yang menunjukkan bahwa presiden Jokowi tidak lantas harus menyerang dengan emosi yang meletup-letup.
Dibeberapa media elektronik, penggugat Ijazah Presiden Jokowi yang di duga palsu saat mencalonkan diri sebagai calon presiden, tidak bisa dipungkiri memang ditunggangi oleh para pemebencinya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa ada muatan politis yang cukup kental.
Presiden Jokowi tidak akan menghukum para pembenci dan PenuduhnyaÂ