Suguhan produk yang dianggap membantu dan meringankan kerja manusia inilah menjadi salah satu sebab kita mulai malas untuk berjalan kaki, dimana produk kendaraan bermotor sudah layaknya sepeda pedal bahkan jauh lebih banyak diminati.
Kedua : Masih dalam konstek mesin dan tekhnologi untuk membantu memudahkan pekerjaan dan efisiensi waktu, sehingga keberadaan mesin tekhnologi ini menjadi produk yang banyak di konsumsi meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai contoh kebutuhan dan keperluan kita untuk mencari barang yang diinginkan, sudah tidak perlu keluar dari kamar, cukup dengan membuka aplikasi mau cari barang seperti apapun ada dalam aplikasi tersebut, termasuk makanan yang bisa dibeli dari rumah dengan aplikasi, sehingga hal tersebut menjadi fenomena malasnya manusia untuk berjalan kaki.
Ketiga :Â Terjadinya perkembangan dan perubahan zaman yang dengan cepatnya melesat, sehingga menyebabkan perubahan pada pola dan gaya hidup masyarakat.
Begitu pula dengan proses untuk berjalan kaki sudah mulai dihindari, sebab berjalan kaki dianggap kurang efektif dan efisien untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan.
Sehingga dalam rangka memenuhi kepentingan dan kebutuhan itu dengan menunggangi kendaraan bermotor akan lebih cepat meski durasi perjalanannya hanya 500 meter saja.
Keempat :Â Kita semua tahu dan sadar bahwa berjalan kaki itu murah dan menyehatkan, namun justru dalam konstek saat ini menjadi rasa malas untuk berjalan kaki, karena sudah disuguhi beragam program yang memudahkan, efektif dan efisien, sehingga lebih menekan pada pengelolaan waktu saja.
Jalan kaki itu murah meriah dan menyehatkan, namun justru semakin kurang diminati, lantaran kebiasaan dan adat budaya cukup kuat mempengaruhi situasi dan kondisi tersebut.
Kelima : Sadar jalan kaki itu sehat, murah meriah, namun menjadi malas untuk berjalan karena kebiasaan yang sudah berubah dari waktu ke waktu.
Suguhan berbagai macam yang memudahkan kita untuk melakukan banyak hal tanpa mengharuskan untuk melangkah, menjadi salah satu sebab jalan kaki itu menjadi semakin malas.
Mau kemana saja sudah harus berkendara, meski jaraknya tak terlalu jauh, sebab kecepatan, ketepatan untuk menyelesaikan berbagai kepentingan itu tinggal menghidupkan mesin lalu jalan.