"Mahsa Amini Perempuan muda kelahiran 22 Juli 2000 ditangkap oleh polisi Moral di Iran, sebab melangkahi aturan soal pemakaian jilbab dan berujung dengan kematian, dari kematian Mahsa Amini inilah gelombang demonstrasi di Iran yang terus menyebar diberbagai daerah"
Gelombang protes para demonstran sebab kematian Mahsa Amini, yang diduga kematiannya karena di aniaya oleh polisi Moral Di Iran, sehingga dari kematiannya tersebut memunculkan gelombang aksi.
Mahsa Amini Perempuan muda 22 tahun tersebut, meninggal secara Tragis karena diduga telah menyalahi aturan pemakaian jilbab tidak sempurna di Republik Iran.
Dikutip dari laman kompas.com,  Jumat (23/9/2022), Mahsa Amini merupakan wanita berusia 22 tahun yang berasal dari Saqqez di provinsi Kurdistan Iran.
Dia sedang jalan-jalan di ibu kota Iran bersama keluarganya pada 13 September.
Tiba-tiba setelah keluar dari stasiun metro di tengah kota Teheran, dia dipaksa masuk ke dalam van milik Gasht e Ershad atau semacam patroli polisi moral.
Dikutip dari laman tempo.co, Mahsa Amini ditangkap karena diduga melanggar aturan hijab. Tak lama kemudian, dia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami koma.
Sampai akhirnya Mahsa Amini menghembuskan nafas terakhirnya, pada (16/09). Akibat kematiannya yang cukup tragis itulah para demonstrasi melakukan aksi menolak aturan jilbab di republik Iran yang membah pemerintahannya di dominasi oleh kaum Syiah.
Mahsa Amini Diduga Meninggal karena dianiaya