Mungkinkah sang hacker adalah suruhan pemerintah dengan memberikan data sampah, dalam kerangka mengalihkan Isu besar yang terjadi di negeri ini ? Jawabannya sangat mungkin, bisa jadi semua adalah dagelan yang sudah diskenariokan.
Ada banyak motif yang diberitahukan oleh sang hacker soal peretasan, bahkan indikasi kecurangan pada pemilu 2024, juga menjadi sasaran bagi sang hacker, apakah dibalik sang hacker adalah orang Indonesia sendiri ? Atau Bjorka adalah gabungan antar hacker dibelahan dunia ini, sehingga membuat aparat penegak hukum juga kebingungan melacak keberadaan sang hacker, yang ada justru salah tangkap karena salah mengidentifikasi.
Team hacker Bjorka lantas meledek, karena pemerintah dianggap salah mengidentifikasi, dan menelan informasi palsu, sehingga aparat pun kenak prank, oleh pemberi informasi yang keliru.
Fenomena Bjorka sang Peretas DataÂ
Dalam sepekan ini Bjorka menjadi trending topik dengan beragam tanggapan, baik oleh masyarakat umum, maupun oleh para pejabat negara, dan akun yang kerap berganti justru membuat Siber Crime, BSSN, dan Badan Intelegen Negara dibuat kewalahan oleh sang hacker.
Muncul dengan wajah dan naman baru, membuat sang hacker diburu oleh warga net, pasalnya sang hacker juga ditantang untuk membongkar kebusukan para pejabat negara, dengan menelisik dan membongkar data mereka.
Jelas membuat para pejabat geram, karena tidak bisa dipungkiri sang hacker bisa saja membongkar kekayaan para pejabat yang belum dilaporkan pada Negara (LHKPN) Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Pemuda asal Cirebon dan Madiun, bisa saja adalah korban yang akunnya di retas oleh Team Bjorka untuk mengalihkan lokasi sang hacker, sehingga membuat aparat juga kecolongan, dan ditengarai salah tangkap orang, dan sang hacker pun tertawa terbahak-bahak.
Mungkinkah Bjorka sengaja dibuat untuk mengalihkan Isu besar yang ada dinegeri ini ? Atau para hacker itu memang betul diluar sistem Negara yang hanya meng-upload data sampah yang seolah-olah telah meretas akun para para pejabat Negara ? Sementara menurut Menkopolhukam, sangat nihil meretas situs pemerintah sebab script yang berlapis-lapis cukup sulit untuk dibobol sang hacker.
Terlepas dari itu semua, yang pasti Siber Crime, BSSN, dan Badan Intelegen Negara (BIN) sudah dibuat kecolongan dengan melakukan penangkapan hasil dari informasi yang keliru sungguh sangat disayangkan dan membuat publik, semakin menduga bahwa kerja yang tidak profesional kerap ditampakkan dimuka umum.
Tamparan keras bagi aparat penegak hukum, karena sudah diledek oleh sang hacker, Siber Crime, BSSN dan BIN harus segera menuntaskan persoalan tersebut, karena soal data adalah menyangkut Marwah dan keselamatan negara.