"Klaim peretasan data pribadi maupun situs milik pemerintah, akhirnya terkuak, terindikasi bahwa sang peretas merupakan orang Indonesia sendiri, bahkan alamat rumahnya pun mampu di ungkap oleh tim gabungan Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN)"
Dalam sepekan ini Hacker Bjorka telah menghebohkan dunia Maya, Dimana kemunculannya dengan mengunggah sejumlah data milik pejabat Negara, serta situs badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi perbincangan hangat, Fenomena Hacker Bjorka di sanjung sekaligus dihujat oleh Netizen, bahkan sang Hacker sempat di tantang untuk membuka data kasus kematian Brigadir Joshua yang juga masih dalam kondisi misterius.
Dikutip dari laman tvonenews.com, Akun miliki Hacker Bjorka diungkap oleh akun instagram @volt_anonym, Hacker Bjorka yang diketahui memasang. Tiga wajah yang berbeda memang cukup sulit untuk dibongkar keberadaannya.
Dalam video yang di unggah oleh akun instagrsm @bolt_anonym, yang menunjukkan siapa Hacker Bjorka yang sebenarnya, bahkan tertera Beacker Bjorka asal Cirebon dengan mengunggah "Percuma kita bayar pajak (pakak rakyat) namun sistem masih bisa ditembus oleh manusia biasa. Yu belajar ngopi aja anak-anak IT Kominfo" BjorkaÂ
Sementara klaim Bjorka yang sudah meretas ratusan ribu data, menurut Menkopolhukam Mahfud MD, masih belum menyentuh data yang substansi, memang diakui data yang diretas adalah data yang memang bersifat umum, sehingga peretasan itu masih belum menyentuh data rahasia Negara.
Hacker Bjorka membuat Gaduh dunia Maya
Kegaduhan yang dibuat oleh Hacker Bjorka masih berlanjut hingga detik ini, pasalnya sang pelaku masih belum ditangkap, karena di duga Hacker Bjorka memiliki tim yang memang sengaja melakukan peretasan untuk membuat kegaduhan, terutama bagi para pejabat Negara.
Meski apa yang sudah di klaim oleh Hacker Bjorka soal peretasan data baik milik pribadi maupun situs milik Negara, hal tersebut tentu harus diwaspadai, meskipun masih belum menyentuh data yang substansial.
Beberapa akun Hacker Bjorka memang sudah ditangguhkan, namun sang Hacker kembali dengan akun yang berbeda dan cukup banyak pengikutnya, sehingga pujian sekaligus kecaman terus mengalir karena sudah dianggap mampu membongkar data sejumlah milik pejabat negara.