Jika kita selalu mempersepsikan, bahwa dengan naiknya BBM rakyat menjerit, itu sudah fakta yang tak bisa dihindari, namun bagi rakyat yang kreatif ada banyak hal yang bisa dijadikan sumber penghasilan dalam menopang kebutuhan yang serba sulit ini, sehingga harapannya yang sulit bisa dimudahkan dalam Kondisi yang mencekikÂ
Tenang bukan berarti tanpa tindakan, bahwasanya aksi sangat dibutuhkan melalui cara berpikir yang tenang, karena ketenangan akan menghasilkan cara berpikir yang jernih dan bermanfaat bagi diri dan orang-orang disekitar kita.
Menumbuhkan cari berpikir kreatif, solutif, dan positif adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan kita, sehingga cara inilah yang bisa menemukan cara untuk keluar dari berbagai kesulitan yang tengah kita hadapi.
Berpikir, bertindak dan dievaluasi sehingga menghasilkan pikiran baru yang lebih jernih
Saat ini rakyat tidak butuh narasi panjang soal naiknya harga BBM, karena sudah tahu kondisi APBN Negara dalam situasi yang mengkhawatirkan, ditambah lagi dengan meningkatnya Inflasi yang cukup meresahkan.
Naiknya harga BBM ditengah ekonomi yang semakin sulit, semua seperti serba salah. Kegaduhan terjadi dimana-mana, aksi demo tolak kenaikan harga BBM terus menggema, yang terus dipantau dan disikapi oleh pemerintah secara bijak.
Pendapat miring pun menyeruak diberbagai platform media sosial, mulai dari yang positif sampai pada yang negatif, semuanya lengkap.
Belum lagi soal Sambo Cs yang belum selesai sampai detik ini, kesenjangan sosial dan kemiskinan pun kian memicu kegaduhan.
Masa sulit, rakyat takut akan lapar, berbagai hal pun dilakukan, mulai dari mencari penghasilan yang baik, sampai buruk pun, masih saja dilakukan hanya untuk memenuhi perut supaya tidak lapar.
Kantong ekonomi pun mulai jebol, sebab naiknya BBM, berdampak pada meroketnya harga pangan, lantas bagaimana solusinya?Â
Pemerintah pun harus berstrategi, tidak hanya memberikan bantuan yang tepat sasaran pada rakyat miskin, namun terbukanya secara luas akan lapangan pekerjaan menjadi suatu kebutuhan saat ini, ditengah kemiskinan yang mendera.