"Kain batik adalah identitas bagi Negara kita, ia merupakan kekayaan hasil karya anak bangsa yang sudah mendunia, tidak hanya masyarakat Nusantara yang menyukai lain batik, masyarakat Dunia pun cukup menyukai batik menjadi pakaian yang indah nan mempesona"
Kain batik sudah dikenal di Nusantara ini sejak zaman kerajaan, daerah yang memproduksi batik bermula dari daerah Ponorogo Jawa Timur yang warnanya agak gelap, sehingga disebut pula batik irengan, karena warna hitam lebih dekat dengan suasana magis.
Keberadaan kegiatan Batik tertua berasal dari Ponorogo yang masih bernama Wengker sebelum abad ke 7, Kerajaan di Jawa Tengah belajar batik dari Ponorogo. Karena itu, batik-batik Ponorogo agak mirip dengan batik yang beredar di Jawa Tengah, hanya saja batik ponorogo batik yang dihasilkan rata-rata berwarna hitam pekat atau biasa disebut batik irengan karena yang dekat dengan unsur-unsur magis. sehinggga dikembangkan oleh kerajaan - kerjaan di Jawa Tengah. Wikipedia
Dalam proses perkembangannya para pembatik ini melakukan produksi didaerah Surakarta atau solo, sampai dikesultan Jogjakarta.
Masing-masing daerah memiliki motif yang cukup beragam, mengenai batik, mulai dari unsur estetika, sampai unsur magis pun cukup kental dan melekat pada batik itu sendiri.
Di Indonesia sendiri, semula kegiatan membatik ini kerap dijumpai oleh masyarakat Jawa, yang diproduksi menjadi suatu karya dan bernilai ekonomi.
Karya-karya pembatik didaerah Jawa inilah yang kemudian banyak yang sukses, bahkan hasil dari karya membatik ini tidak hanya laku di dalam negeri, namun juga laris manis di luar negeri.
Pakaian Batik tidak hanya bisa dipakai dalam Kondisi Formalitas Saja
Sebagai produk dalam negeri yang memang sangat didukung oleh pemerintah, dalam hal ini oleh kemenparekraf, batik tidak hanya dipakai oleh elit dan pejabat Negara.
Batik telah menjadi kebaya, sekaligus identitas bangsa ini, karena memang produk dan hasil kekayaan anak bangsa yang patut menjadi kebanggan kita semua.