Akhir Perayaan Kemerdekaan Ke-77, Masyarakat Desa Pondokrejo Gelar Pawai Sepanjang 3 Kilometer

"Kemeriahan perayaan HUT ke 77 di desa Pondokrejo kembali dilaksanakan setelah dua dekade, perayaan tidak dilakukan secara terbuka, akibat Pandemi covid 19, sehingga adanya larangan untuk berkerumun apalagi membuat pawai yang bisa terjadi kontak sosial dan penyebaran covid 19"

Perayaan hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia (HUT) RI ke 77, di desa Pondokrejo, kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember baru selesai dilaksanakan (31/08).

Merayakan hari kemerdekaan sebenarnya adalah rutinitas yang semestinya dilaksanakan setiap tahun, tetapi beberapa tahun yang lalu, 

Perayaan HUT Ke 77 cukup meriah yang diikuti hampir seluruh masyarakat Desa Pondokrejo. Dalam perayaan atau carnaval itu, banyak variasi dandanan yang dipakai sebagai bagian dari adat dan budaya yang memang sudah cukup lazim dilaksanakan.

Dandanan dan make over dari peserta karnaval mulai dari anak Taman kanak-kanak, sampai orang dewasa menjadi hiburan sekaligus tontonan yang mengasyikkan.

Desa Pondokrejo yang terdiri 4 dusun, yakni dusun Sumberejo, Glantangan, Pondokmiri, dan Dusun Kombongan, semuanya ikut serta meramaikan karnaval, meski perayaan tersebut dilaksanakan diakhir bulan, dari bulan kemerdekaan republik Indonesia.

Kepala Desa Pondokrejo, Misriyanto Efendi Berdandan layaknya Seorang Raja, Foto: FB/Nchiel Nchaa

Disamping diramaikan dengan beragam pernak pernik baju adat yang cukup variatif, juga dikuti dengan puluan Sound Sistem yang dibawa dengan mobil dan truck, sehingga semakin meramaikan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk rasa Syukur masyarakat Desa Pondokrejo hidup di Negara yang sudah Merdeka.

Perlu diketahui masyarakat Desa Pondokrejo jumlah penduduknya yang berkisar 7000 jiwa ini, dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar yang paling mendominasi, lulusan SMP, Lulusan SMA, dan Yang masih Sarjana yang paling sedikit.

Daerah selatan yang cukup terpencil Didesa Pondokrejo, tetapi kecintaan masyarakat terhadap bangsa dan Negara cukup melekat, meski tidak bisa dipungkiri nenek moyang dari masyarakat desa Pondokrejo banyak yang meninggal akibat dibantai pada masa penjajahan Jepang dan oleh PKI.