Lagu Ojo dibandingke memang semakin Ngehits pasca dinyanyikan Farel Prayoga, disamping enak didengar dan mudah dihafal, lagu tersebut juga mengajak pendengarnya untuk menggerakkan tubuhnya, seraya berjoged.
Tetapi persoalannya, mahasiswa baru itu tidak tahu situasi, kondisi, dan tempat untuk berjoged, sehingga persepsi dan tanggapan liar pun bermunculan.
Bahkan beritanya pun viral dan menjadi pemberitaan Nasional, tentu hal tersebut sangat memalukan bagi lembaga pendidikan yang berbasis agama tersebut.
Fenomena ini harus ditindak dengan tegas, supaya tidak kembali terulang pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus di UIN KHAS Jember di tahun berikutnya.
Panitia penyelenggara pun harus diberi sanksi, biar kedepan lebih berhati-hati lagi dalam menyelenggarakan sebuah kegiatan, sehingga bisa memilih dan memilah dalam ranah kepantasan dan kepatutan.
UIN KHAS Jember, Tercoreng Oleh Perilaku Mahasiswa Baru
Dengan alasan apapun, perilaku berjoged didalam masjid UIN Khas tersebut tidaklah pantas, dan juga tidak bisa dibenarkan, karena menyangkut moral dan kredibilitas kampus Hijau yang baru Naik statusnya menjadi UIN KHAS Jember.
Sebegitu besarkah kebobrokan sistem yang ada di kampus UIN KHAS Jember tersebut?, Hingga kegiatan PBAK tersebut disela-sela Istirahat harus bernyanyi dan berjoged didalam masjid.
Mengapa tidak diluar masjid ? Karena lokasinya masih cukup luas, ketika hal tersebut dilakukan diluar masjid untuk menghibur dan mengusir rasa jenuh dan kantuk selaman kegiatan PBAK?
Hal tersebut menjadi sejarah kelam, karena fakta dan data sudah masuk dalam ruang digitalisasi. Permohonan maaf dan klarifikasi oleh ketua panitia Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) pun sudah dilakukan, namun sejarah mencatat, bahwa ada yang tidak beres dengan kampus Hijau bernama UIN KHAS Jember tersebut!
Tentu masyarakat akan memaafkan, namun sudah sulit untuk melupakan, pasalnya kabar dan fakta itu sudah menyebar di berbagai platform media sosial.