Percuma memiliki elektabilitas yang tinggi, tapi tidak mendapatkan "boarding pass" dari partai Politik
Menjadi sebuah dilematis bagi para tokoh yang memiliki syahwat yang tinggi untuk menjadi RI 1, dan juga memiliki elektabilitas yang tinggi, namun tidak ada rekomendasi dari partai politik, tentu menjadi sebuah keinginan yang harus ditunda terlebih dahulu.
Nama-nama yang kerap didesak dan didukung untuk menjadi presiden melanjutkan pak Jokowi, justru tidak bisa berangkat karena tidak punya kendaraan.
Dengan elektabilitas yang cukup mempuni, sudah terbentuk pada relawan politik untuk mendukung para calon yang memiliki elektabilitas yang tinggi, namun persoalannya terbentur dengan aturan mengenai presidensial Treshold yang harus terpenuhi, sehingga partai politik pun harus berkoalisi untuk menentukan calon presiden maupun calon wakil presiden.
Dikutip dari laman kompas.com, "Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai, kalau mereka enggak mau gimana? Oleh sebab itu, sekali lagi, ojo kesusu, tidak usah tergesa gesa," kata Jokowi di acara Rapimnas Bravo Lima, Jumat (26/8/2022).
inilah yang kemudian kata pak Jokowi, Ojo Kesusu, terutama bagi para relawan yang sudah terbentuk di masing-masing daerah, yang sudah membulatkan mendukung salah satu tokoh untuk dicapreskan, kemudian tokoh yang didukung tidak direkomendasikan oleh partai Politik, tentu menjadi rasa kecewa berat bagi para relawan, maupun simpatisan.
Setiap Partai politik memiliki pertimbangan yang matang untuk merekomendasikan tokoh, sekalipun memiliki elektabilitas yang tinggi
Partai politik, terutama partai besar seperti PDI-P, Gerindra, Golkar, Demokrat dan partai lainnya, tentu sudah memiliki pandangan dan pertimbangan sendiri untuk menjaring para tokoh yang dinilai memiliki potensi kuat untuk dicalonkan pada presiden 2024.
Meskipun para tokoh tersebut tidak berparta, seperti Jenderal Andika Perkasa yang masih dalam penjaringan partai NasDem.
Dinamika politik yang terus mengalami perubahan dan perkembangan, sudah menggenggam strategi dalam menghadapi pemilu yang akan datang.
Siapakah yang akan menjadi Capres maupun Cawapres pada percaturan pemilu 2024? Dan akan terbentuk berapa poros ? Semuanya masih dalam peta yang buram, meski sejumlah pengamat politik sudah menganalisa berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada pemilu tahun 2024.