"Para pengamat mensinyalir adanya pertemuan antar ketua umum partai politik itu, bukan suatu kebetulan atau tanpa direncanakan. AHY, Surya Paloh, dan Sohibul Iman yang saat ini menjabat sebagai dewan Suro PKS, ketiganya menghadiri resepsi putri sulung Gubernur DKI Jakarta Anis Rasyid Baswedan"
Intensitas komunikasi pada elit partai politik disinyalir semakin menguatkan akan terjadinya kerjasama politik untuk menyongsong pemilu 2024 nantinya.
Partai keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat dan NasDem, sepertinya sudah mulai menampakkan diri menghangatkan situasi percaturan politik nasional.
Meski belum ada pernyataan secara resmi dari tiga partai politik tersebut untuk berkoalisi, namun kemesraan dan bangunan komunikasi yang semakin intens, publik pun sudah mulai mengendus adanya kerjasama antar ketiga partai tersebut.
Sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), bahwa adanya ambang batas atau presidensial Treshold yang harus mencapai 20%, tentu saja partai-partai yang besar sekalipun harus melakukan kerjasama atau bahasa kerennya Koalisi.
Koalisi antar partai ini memang menjadi suatu keharusan bagi partai politik yang persentasenya di bawah 20%, karena aturan tersebut sebagai syarat mutlak untuk bisa mengusung calon presiden maupun wakil presiden.
Dikutip dari laman kompas.com, hasil perolehan suara partai Demokrat pada pemilu 2019 hanya 7,77 %, PKS memperoleh 8,21 %, dan partai NasDem memperoleh 9,05 %.
Jika ketiga Partai tersebut melakukan kerjasama politik untuk berkontestasi pada pemilu 2024, maka ketiga partai tersebut sudah sangat memenuhi persyaratan ambang batas 20%.
Baca juga : Duet Anis - Ganjar, mungkinkah akan terjadi pada pemilu 2024
Apa sih yang tidak mungkin dalam percaturan politik, semua bisa terjadi dengan begitu cepatnya layaknya kilat yang menyambar pepohonan, begitu pun dengan politik, yang saat ini para elit partai Demokrat, NasDem dan PKS, seperti lagi kasmaran dan saling menjajaki satu sama lain untuk mencari kesamaan frekuensi kepentingan pada pemilu 2024.