"Hari demi hari sindrom panik sudah semakin nampak menggejala pada para elit politik dan penguasa, dimana dua sosok Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo yang keduanya memiliki elektabilitas yang bagus, sengaja di sanding-sandingkan oleh Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, Mungkinkah hal tersebut terjadi ?"
Apa yang tak mungkin dalam konstek politik, semuanya sangat mungkin, pemilu masih ada durasi satu tahun lebih, para elit partai dan buzer sudah terus menerus menyerang dan memperbincangkan para sosok tokoh yang ditengarai kuat untuk menjadi Bacaprea pada kontestasi pemilu mendatang.
Serangan demi serangan pada dua tokoh bangsa yang memiliki elektabilitas yang bagus tersebut terus mengalir bak sumber mata air yang tak pernah habis.
Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Tengah merupakan dua tokoh yang memang menjadi Rekomendasi Partai NasDem pada rakernas beberapa waktu yang lalu, tidak heran jika Ketum NasDem mensandingkan Anis Dan Ganjar sebagai duet yang ideal dan menekan angka polarisasi antar kedua pendukung.
Sekedar analisa dari penulis, jika kedua tokoh tersebut menjadi lawan dalam kontestasi pemilu 2024, dan cuman ada dua calon, dalam hal ini head To Head, tentu situasi pemilu 2024, tidaklah jauh berbeda dengan pemilu tahun 2019.
Akan muncul polarisasi yang cukup tajam, mulai dari tingkat high class, middle, sampai gresroot, inilah yang sebenarnya tidak di inginkan oleh para elit politik, dan yang mencetuskan hal tersebut adalah Surya Paloh.
Statemen yang dihembuskan Surya Paloh Duet Anis-Ganjar ini, seperti bola salju yang liar, banyak beragam tanggapan dan spekulasi yang bermunculan, serta juga banyak penolakan jika dua tokoh tersebut di sanding-sandingkan..
Gotak, Gatik, Gatuk menuju pemilu 2024
Peribahasa sekaligus falsafah Jawa diatas seperti sangat relevan dengan situasi dan kondisi politik di negeri ini.
Mulai dari organisasi politik yang saat ini sedang gencar mencari pasangan untuk bekerja sama dan menyongsong pemilu 2024, sampai pada figur yang hendak di usung menjadi Presiden RI Melanjutkan kepemimpinan pak Jokowi.