"Tidak ada bagi orang tua manapun yang menginginkan putra atau putrinya terlahir berbeda seperti anak pada umumnya, namun ada takdir atau kehendak Tuhan yang sedang diamanahkan pada orang tua, sehingga orang tua harus memiliki jiwa besar menghadapi anak yang terlahir dengan kebutuhan Khusus"
Momentum Peringatan hari anak nasional (HAN) bahwa setiap anak terlahir sebagai anugerah sekaligus amanah bagi orang tua, sehingga seperti apapun situasi dan kondisi anak harus tetap di Ayomi, dilindungi, dibimbing dengan cinta dan kasih sayang, meski sang anak terlahir berbeda.
Anak merupakan kekayaan yang dimiliki oleh orang tua dan Aset bangsa dimasa depan, sehingga anak tetap harus diasah, diasuh, dan diasuh dengan sebaik mungkin.
Begitu pun dengan anak yang terlahir berbeda, terlepas karena ada kelainan psikis atau keterbelakangan mental atau pun karena ada cacat fisik, pada intinya anak terlahir sebagai anugerah yang diamanahkan oleh Tuhan yang maha kuasa.
Meski terlahir berbeda, orang tua, lebih khusus lagi seorang ibu jangan sampai memperlakukan anak yang terlahir berbeda dengan perlakuan yang di marginalkan, sebab anak berkebutuhan khusus, tentunya perlu perhatian yang lebih dari pada anak pada umumnya.
Problemnya di tengah masyarakat masih cukup minim pengetahuan orang tua, soal anak yang berkebutuhan khusus, sehingga perlunya terobosan dan gagasan baru, penanganan anak berkebutuhan khusus untuk menggali potensi yang di miliki si anak, sebab anak yang demikian pasti memiliki kelebihan yang jauh berbeda dengan anak pada umumnya.
Contoh anak berkebutuhan khusus dalam film Bollywood yang berjudul Taare zameen par yang cukup inspiratif yang diperankan oleh Amir Khan sebagai seorang guru yang menangani anak dengan kebutuhan khusus.
Sedikit ulasan pada film diatas tentang anak yang berkebutuhan khusus, adalah Ihsan yang cukup menyedihkan, karena di anggap anak idiot oleh teman sebayanya, bahkan oleh keluarganya.
Ihsan yang mengidap penyakit disleksia atau tidak bisa menyusun kalimat dengan baik, yang kemudian dianggap keterbelakangan mental.
Sekilas film taree zameen par diatas sebagai sebuah bahan rujukan, bagaimana seharusnya kita menangani anak-anak yang berkebutuhan khusus.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!