Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tetsuya Yamagami Penembak Shinzo Abe Terancam Hukum Gantung, Bagaimana dengan Penembak Brigadir J?

18 Juli 2022   18:04 Diperbarui: 18 Juli 2022   18:09 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penangkapan terhadap Tetsuya Yamagami, Penembak perdana Menteri Jepang terlama Shinzo Abe pada Jumat, (08/07/22), Sumber: kompas.com

"Dalam sepekan ini ada dua kasus yang hampir sama, namun berbeda pelaku, waktu, tempat, bahkan motifnya pun sangat jauh berbeda, tapi intinya sama-sama menembak yang juga sama-sama menghilangkan nyawa seseorang, yakni nyawa Shinzo Abe perdana menteri Jepang, dan Brigadir J, sopir sekaligus pengawal Irjen Ferdi Sambo"

Tetsuya Yamagami pelaku penembakan secara brutal terhadap perdana menterk Jepang Shinzo Abe telah menggegerkan publik dunia, pasalnya perdana menteri Jepang tersebut di tenbak dalam ruang publ saat menghadiri kampanye di kota Nara pada Jumat, (08/07).

Kematian perdana menteri Jepang Shinzo Abe menjadi viral lantaran di bunuh secara brutal oleh pelaku yang menyebabkannya jatuh tersungkur dan di nyatakan meninggal dunia.

Kematian Shinzo Abe selaku perdana menteri Jepang tersebut telah menggegerkan negeri Sakura, bahkan sampai manca negara. Banyak kepala negara yang menyampaikan berita duka atas kematian Shinzo Abe, bahkan Presiden Jokowi Pun juga menyampaikan rasa duka pada perdana menteri Jepang tersebut.

Ada banyak spekulasi yang menguap kepermukaan atas kematian sang perdana menteri, sehingga di tangkapnya Tetzuya Yamagami sebagai sebuah kebrutalan yang menghilangkan nyawa seseorang.

Dikutip dari laman kompas.com, Beberapa jam setelah penembakan mantan perdana menteri Jepang, PM Fumio Kishida mengatakan, "Serangan ini adalah kebrutalan yang terjadi selama pemilihan--dasar dari demokrasi kita--dan benar-benar tidak dapat dimaafkan," dikutip dari AS pada Jumat (8/7/2022).

Selama beberapa dekade, negeri Sakura tersebut masih belum. Melaksanakan hukuman eksekusi, kecuali pada kejahatan yang di anggap sangat keji.

Masih dikutip dari sumber yang sama "Pedoman hukuman di Jepang saat ini hanya mengizinkan hukuman mati dilakukan jika pelaku melakukan beberapa pembunuhan, atau pembunuhan tunggal yang dianggap sangat keji.

Baru-baru ini, Menteri Kehakiman Jepang Furukawa Yoshihisa mengatakan, dia mendukung pelaksanaan hukuman mati untuk kejahatan yang mengerikan.

Kematian Shinzo Abe selaku perdana menteri Jepang, masuk dalam kategori kejahatan yang mengerikan, sehingga sang pelaku Tetzuya Yamagami terancam akan dihukum gantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun