"Memasuki tahun ajaran baru tahun 2022/2023, guru kembali bertugas untuk mendidik, membimbing, mengarahkan serta menggali potensi anak didik sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik"
Tahun ajaran baru 2022/2023 ini merupakan momentum bagi guru, peserta didik, maupun wali siswa, sebab momen tahun ajaran baru saat ini masih dalam konstek masa pengenalan sekolah baru, guru baru dan lingkungan yang baru mulai dari tingkat PAUD sampai tingkat SMA.
Pada masa pengenalan lingkungan sekolah ini, guru sebagai tuan rumah peserta didik baru tentu sudah menampakkan senyum dan kegembiraannya dengan para peserta didik yang baru.
Suasana keakraban dan keharmonisan para guru menyambut peserta didik baru ini, akan membuat kesan dan pesan yang membahagiakan bagi anak-anak peserta didik baru, sehingga dengan kesan dan pesan yang harmonis akan membuat peserta didik baru merasa nyaman dilingkungan yang baru.
Secara umum masing-masing instansi sekolah tidak langsung melaksanakan proses belajar mengajar pada awal masuk sekolah, sebab disamping pengenalan terhadap peserta didik baru, biasanya guru dan para peserta didik baru secara keseluruhan akan melakukan ramah tamah, pasca lama tidak berjumpa karena liburan yang lumayan cukup panjang.
Baca juga :Â Implementasi Kurikulum Merdeka di Tengah Merebaknya Arus Informasi dan Teknologi
Disinilah momen penting bagi seorang guru dan peserta didik secara keseluruhan untuk kembali membangun camistri dan kenyamanan baik bagi guru maupun peserta didik, meski pada tahun ajaran yang baru ini sudah mulai ada perbedaan atau pergeseran pelaksanaan sistem yang semula dengan menggunakan kurikulum 13, saat ini secara bertahap akan mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Berkaitan dengan kurikulum merdeka ini, tidaklah semua guru memahami sepenuhnya, sebab penerapan kurikulum merdeka yang disinyalir sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, maka guru pun di samping memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengajar, juga memiliki kewajiban untuk belajar dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas diri.
Mengapa guru juga harus belajar ?Â
Pada dasarnya setiap manusia apapun profesinya, belajar adalah suatu kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas diri, bahkan dalam Ajaran Islam pun belajar sudah dimulai sejak dari buaian ibu sampai ke liang lahat.
Disinilah yang kerap menjadi persoalan, karena terkadang kita sebagai manusia sudah merasa pintar dan cerdas, sehingga tidak perlu belajar, sementara hal yang pasti dalam rotasi kehidupan ini kita akan selalu dihadapkan pada yang namanya perubahan.
Baca Juga :Â Mengantisipasi Krisis Pangan Global dengan Menggalakkan Investasi Hijau
Guru harus belajar, dan tidak selalu menekan muridnya untuk belajar, sementara dirinya "kurang belajar".
Mengapa guru juga harus belajar ?, karena pada hakekatnya, anak didik kita itu adalah gambaran yang jelas dari diri kita sendiri, apa yang diajarkan oleh guru pada anak didik, maka itulah yang akan diserap, ditiru, dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya bagi seorang guru juga ikut belajar, sebagai bentuk inovasi dan proses mengaktualisasikan ilmu yang di peroleh untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.
Implementasi kurikulum merdeka pada tahun ajaran baru ini memang tidaklah semua guru memahami secara utuh, sebab kurikulum merdeka sebagai kurikulum penyempurnaan terhadap kurikulum sebelumnya, tidak bisa kita pungkiri pada aspek penerapannya dilaksanakan secara bertahap.
Sehingga mendikbudristek dalam konstek ini di samping melakukan sosialisasi terhadap implementasi kurikulum merdeka, juga melakukan pelatihan akan penerapan kurikulum yang baru tersebut, sebab pada masa pandemi covid 19, masing-masing instansi sekolah menerapkan kurikulum 13 darurat.
Guru yang hebat adalah guru yang menginsipirasi anak didiknya
Disamping memiliki tugas dan tanggung jawab untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa, seorang guru juga dituntut bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih positif terhadap anak didiknya.
Seorang guru yang bertugas mendampingi untuk mengarahkan, membimbing, memotivasi, serta melakukan inovasi yang kreatif, sebagai bentuk tindakan untuk terus melakukan stimulasi dalam proses belajar mengajar, sehingga potensi dalam diri anak baik secara kognitif, afektif maupun psikomotoriknya mampu terasah dengan baik.
Guru yang baik memang harus terus belajar, karena ia memiliki tanggung jawab besar dengan mengajari anak-anak didiknya menjadi manusia-manusia yang berkualitas di masa depan.
Dengan demikian jadilah guru yang baik dan menginspirasi banyak orang, sehingga tidak hanya sekedar mengantarkan anak didiknya menjadi manusia yang berprestasi, namun juga berdampak lebih luas lagi menjadi inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Terus belajar sambil lalu mengajar
Dalam proses belajar dan mendalami ilmu pengetahuan tidak dibatasi oleh jarak, ruang, waktu serta juga tidak dibatasi oleh umur.
Belajar menjadi suatu kebutuhan dalam hidup kita, memang lelah dalam proses belajar, namun sangatlah sakit menghadapi yang namanya kebodohan.
Terus belajar sambil lalu mengajar, merupakan konsep hidup yang harus diterapkan oleh seorang guru, tidak hanya menjadi guru bagi peserta didiknya, namun juga menjadi guru bagi dirinya sendiri.
Itulah hakekat dari pendidikan seumur hidup, bahwasanya kita bisa belajar dan mengajar dimanapun berada, apalagi saat ini dengan implementasi kurikulum merdeka dengan konsep "belajar dan mengajar secara merdeka", upaya menjadikan kualitas pendidikan di negeri tercinta ini terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H