Begitu pula dengan Golkas, Pan dan PPP, sudah menemukan titik temu untuk membuat poros baru, walaupun masih belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai calon presiden yang hendak di rekomendasikan.
Disamping Golkar, PAN, PPP, partai besutan Prabowo Subianto, yakni Gerindra juga sudah mulai bergerilya untuk mencari kesamaan kepentingan dalam rangka membangun bangsa.
Beberapa waktu yang lalu, Ketua PKB Muhaimin Iskandar, yang populis di sebut Gus Imin ini, juga sudah melakukan komunikasi politik untuk menjalin kerjasama menghadapi pemilu yang akan datang.
Sementara partai penguasa saat ini masih belum membuka diri untuk menjalin kerjasama politik dengan partai lainnya, meski secara tegas dan terang-terangan sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto menyatakan dengan tegas saat press release di depan awak media yang mengatakan, bahw PDI-P tidak mau untuk bekerja sama dengan PKS dan Demokrat, meski pernyataan tersebut cukup di sayangkan oleh beberapa pihak.
Ada Skenario Besar di balik layar yang sedang dirancang dan dibangun oleh pada king Maker
Sampai saat ini masih belum keliatan secara pasti siapa yang memainkan drama politik ini, yang hanyak menampilkan tiga tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan.
Tiga nama tokoh ini selalu menempati posisi teratas di setiap lembaga survey dan terus menerus ditampilkan ke publik, mungkinkah salah satu nama dari tiga tokoh tersebut yang akan melanjutkan kepemimpinan pak Jokowi selanjutnya ? Tentu saja sangat mungkin, dan hal tak terduga pun bisa terjadi, dan Penerus pak Jokowi bisa saja bukan dari tiga nama yang menempati posisi elektabilitas tertinggi saat ini.
Manuver politik pun kian dimainkan oleh para play maker, terbaru Ketum NasDem mengusulkan menduetkan dua nama yang sedang menjadi buah bibir saat ini, yakni Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo saat sedang menemui presiden Joko Widodo.
Gagasan menduetkan Anis -Ganjar sebagai pasangan pemersatu bangsa pun menuai pro dan kontra, karena keduanya masih dianggap kurang pass untuk di duetkan, disamping itu pula ada yang mengarahkan opininya untuk mempertarungkan Anis-Ganjar untuk berlaga memperebutkan kursi RI 1.
Dari seluruh rangkaian dan gonjang-ganjing politik di negeri ini, tentu tidak akan pernah terlepas dari skenario yang sedang dimainkan, semuanya mengandung unsur kemungkinan atas racikan yang sedang diolah oleh para king maker, maka lihat dan tunggu episode demi episode yang terus bergerak sampai tahun 2024.