"Menjadi anak rantau yang jauh dari orangtua, memang hidup dan kehidupan kita harus lebih survive, ada banyak tantangan yang harus dihadapi ditengah banyaknya keterbatasan yang kita miliki."
Anak pelajar yang menimba ilmu ke daerah lain, di Indonesia ataupun di luar negeri sudah cukup banyak, bahkan tidak bisa kita pungkiri adanya program pertukaran pelajaran bagi anak negeri sudah tidak asing lagi.
Hidup di daerah yang terasa asing, memang menjadi magnet tersendiri bagi para pelajar untuk menimba ilmu.
Suka dan duka pun tentu akan sangat terasa bagi pelajar yang kehidupannya jauh dari orangtua, bahkan tidak sedikit masalah demi masalah terjadi pada para pelajar baik didalam kampus maupun di luar kampus.
Ada banyak pelajaran yang sangat berharga bagi para pelajar yang hidup di perantauan, bahkan pelajar yang latar belakang ekonomi orangtuanya begitu kurang mampu, mengharuskan mereka belajar sambil bekerja, fakta tersebut sudah lazim terjadi ditengah-tengah kehidupan para pelajar yang hidup di perantauan.
"Menjadi seorang pelajar di manapun kita menimba ilmu, tentu harus lebih mandiri, lebih survive, mampu menjaga diri dari pergaulan yang mengarah pada sesuatu negatif, dan harus pintar membangun relasi untuk menunjang seluruh kepentingan yang menjadi harapan kita."
Hidup jauh dari pantauan orangtua, memang kerap menjadi suatu impian akan suatu kebebasan bagi para pelajar ataupun kaum yang sudah dilabeli mahasiswa.
Tetapi jangan sampai kemudian kebebasan yang diamanahkan oleh orangtua, disalahgunakan yang pada akhirnya hanya menjadi penyesalan bersama, baik penyesalan orangtua maupun diri kita sendiri.