"Masker sangatlah penting dalam hidup dan kehidupan kita, karena sebelum pandemi melanda, masker sudah menjadi teman, ketika berkatifitas, terutama ketika dalam perjalanan"
Pandemi covid 19 yang masih berlangsung saat ini, memakai masker sudah menjadi anjuran oleh pemerintah yang mengharuskan setiap warga untuk memakai masker dalam berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari.
Masker yang menutupi mulut dan lubang hidung ini memang berfungsi untuk mencegah penularan virus dan berbagai varian debu jalanan yang beterbangan, sehingga menyebabkan peradangan dan gangguan pernafasan.
Sehingga masker sudah menjadi suatu kewajiban untuk menjaga kesehatan dan menjaga penularan di setiap lingkungan yang menjadi aktivitas sehari-hari.
Masker terpakai dalam sehari minimal satu dan sekali pakai, artinya masker masing-masing individu dalam satu bulan membutuhkan maksimalnya tiga puluh masker dikali 12 bulan sama dengan 360 masker per satu warga.
Bayangkan jika yang memakai masker seperti diatas, berapa jumlah tumpukan masker selama kurang lebih dua dekade ini, tentu saja sudah menggunung, dan jika pun di bakar akan menjadi kepulan asap yang bisa menyerang penglihatan dan rasa sesak yang menyengat.
Perlukah masker yang menumpuk itu dibakar?
Membakar tumpukan masker yang tak terpakai pun masih belum menjadi solusi yang tepat, karena akan menyebabkan kepulan asap yang juga sangat mengganggu terhadap kesehatan.
Masker yang tak terpakai atau sudah menjadi barang bekas itu pun, sangat tidak mungkin apabila dikasihkan pada orang lain, sebab yang sedah terpakai itu di khawatirkan menyimpan penyakit yang bisa menular kepada orang lain.
Jika masker yang sudah menumpuk di rumah, lalu di buang pada selokan dan sungai pun akan membuat pencemaran yang tidak menyehatkan bagi lingkungan, lantas seperti apa solusinya menhadapi tumpukan masker yang sudah tak terpakai tersebut ?