"Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan lainnya, sudah dilengkapi dengan akal pikiran, hati, emosi, yang terus berubah dan berkembang seiring dengan lajunya zaman, kesalahan dan penyesalan masih saja seringkali hinggap di alam pikiran kita, sehingga menyebabkan laju langkah terhenti walau sejenak"
Hidup dan kehidupan ini akan terus berubah dan berkembang yang sangat di pengaruhi oleh situasi dan kondisi, karena roda kehidupan tidak akan pernah berhenti selama nyawa masih di kandung badan.
Setiap orang menjalani kehidupan ini, tentu tidak pernah terlepas dari latar belakang yang mempengaruhinya saat ini, dimana makhluk yang namanya manusia yang memiliki akal pikiran, perasaan, emosi, dan tindakan, tidak sedikit pula sering melakukan kesalahan, akibat dari sebuah keputusan yang salah.
Baca Juga :Â Kebiasaan Nyemil dan meningkatnya berat badan, Atur 5 pola ini untuk menurunkannya
Jika sudah terjadi, tentu acapkali penyesalan datang menghampiri, sehingga kerap dirundung emosi dan pikiran kacau, yang justru akan menyebabkan kondisi semakin rumit dan tak terkendali.
Jika sudah demikian yang terjadi, apa yang seharusnya kita lakukan, dalam menghadapi berbagai kerumitan dan keruwetan hidup ini, untuk mencari sebuah solusi, karena harus kita yakini bahwa ujian, musibah, serta kesalahan yang sudah berlalu sangatlah mempengaruhi terhadap akal pikiran, hati, emosi dan perasaan kita.
1. Setiap manusia pasti memiliki berbagai persoalan di dalam hidupnyaÂ
Selama kehidupan ini masih bergerak, maka disitulah akan terus datang masalah, bahkan jika pun tidak ada problem, maka problem pun bisa di buat untuk melihat kemampuan kita dalam menyelesaikannya.
Sebenarnya siapa sih yang ingin mendapatkan masalah, tentu saja setiap orang tidak menghendakinya, tetapi hidup ini sejak dari awal sudah ada masalahnya, sehingga masalah pun harus di pecahkan dengan baik.
Beragam macam problem yang sedang dihadapi setiap orang, mulai dari masalah ringan, sedang, sampai pada persoalan yang berat, tentulah harus di hadapi dengan lapang dada, dan pikiran terbuka.Â