"Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih terus menyoroti Taliban pasca menaklukkan Afganistan, sesuai dengan janjinya tentang penyamarataan mengenai hak-hak perempuan, akankah hal tersebut terwujud untuk memberikan ruang yang sama atas kaum perempuan"
Janji Taliban setelah menaklukkan dan menguasai Afganistan akan memberikan ruang yang sama terhadap kaum perempuan kembali menjadi sorotan dunia, pasalnya kegelisahan para aktivis perempuan dan hajat hidup perempuan di bawah kekuasaan Taliban, masih menuai tanda tanya.
Baru-baru ini Taliban telah mengumumkan nama-nama para pejabat di intern Afganistan di bawah kendali Taliban, namun dalam struktur Jabatan tersebut nama perempuan justru tidak muncul dan terabaikan.
Dilansir dari kompas.com, Alison Davidian telah mengabaik janjinya mengenai hak-hak perempuan, bahkan menurutnya Taliban yang seharusnya menunjukkan pemerintahannya saat ini harus benar-benar menyamaratakan hak-hak perempuan dan membuat pemerintahan yang inklusive dan sejahtera.
"Tetapi setiap hari kami menerima laporan tentang kemunduran hak-hak perempuan," kata Davidian melalui konferensi pers virtual dari New York, AS, pada Rabu (8/9/2021) sebagaimana dilansir AFP.
Dalam konstek ini ada kemunduran Talinan yang tidak sesuai dengan Janjinya, dimana kerangka pemerintahannya yang tidak melibatkan kaum perempuan dan juga menjadikan perempuan merasa tidak aman hidup di bawah kekuasaan Taliban.
Salah satu hal yang terlihat secara nyata diman perempuan yang harus memakai niqob, keluar harus dengan keluarga laki-laki yang masih mahram, bahkan ada sebagian perempuan yang harus di cegat dalam perjalanan ketika hendak akan bekerja.
Pasca Afganistan dikuasai Taliban dan mantan Presiden Ashraf Gani meninggalkan negaranya, ratusan tentara AS pun akhirnya juga di tarik dari Afganistan.
Tidak hanya pasukan AS saja yang harus angkat koper dari Afganistan, sebagian masyarakat dan dan pejabat sebelumnya di masa pemerintahan Ashraf Gani pun banyak yang memilih mencari perlindungan ke negara lain.
Dunia International terus menyoroti akan hak kaum perempuan di AfganistanÂ