Brokoli atau disebut dengan bunga kol ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970-an, dan jenis sayuran ini sudah cukup popular di kalangan masyarakat karena dagingnya yang lezat dan mengandung banyak vitamin, sehingga cukup baik untuk dikonsumsi.
Brokoli atau dikenal sebagai Brassica oleracea italica berasal dari Mediterania. Itu direkayasa dari relatif kubis oleh Etruscans.
Peradaban Italia kuno yang hidup di tempat yang sekarang adalah Tuscany yang dianggap jenis hortikultura.Â
Nama bahasa Inggrisnya, brokoli, berasal dari kata bahasa Italia broccolo, yang berarti "lambang bunga kubis," dan bahasa Latin Brachium yang berarti lengan, cabang, atau tunas.
Cara membudidayakan bunga kol ini relatif cukup mudah, dan tanaman ini sangat cocok di daerah yang memiliki suhu yang dingin, apalagi saat ini dimana musim kemarau cukup bagus untuk membudidayakan bunga Kol.
Secara umum ada dua jenis bunga kol yang cukup popular, yakni bunga kol yang berwarna hijau dan harganya jauh lebih mahal, dan bunga kol yang harganya relatif lebih murah, tetapi masyarakat Indonesia lebih banyak bercocok tanam bunga kol yang warnanya kuning, karena lebih mudah untuk menjualnya.
Umur bunga kol ini, mulai dari proses awal, yakni mulai dari benih dan di sebar sampai panen memakan waktu sampai 55 -100 hari.
Waktu yang relatif cukup singkat ini dan harganya yang cukup stabil, masyarakat Indonesia sudah cukup banyak membudidayakan bunga kol ini.
Merawat bunga kol cukuplah mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dengan cara bercocok tanam dengan konsep holtikultura pun bisa saja menanam bunga kol di pekarangan rumah kita.