Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mewaspadai Kekurangan Air Bersih di Musim Kemarau

2 September 2021   07:31 Diperbarui: 2 September 2021   07:42 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu wilayah di Jawa Timur, tepatnya Madura-Sumenep yang mengalami kekeringan, gambar: radarmadura.id

"Air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta, Air merupakan sumber kehidupan" (Thales)

Indonesia yang merupakan negara agraris, dengan penduduknya yang sebagian besar adalah petani, tentu saja sangat membutuhkan air sebagai sumber penghidupan, tidak hanya manusianya, tetapi bagi seluruh makhluk.

Sebagai Negara yang memiliki dua musim secara garis besar, yakni musim penghujan dan musim kemarau, menjadi musim yang terus berubah setiap tahun.

Secara geografis dimasing-masing daerah di Nusantara ini tidak bisa kita pungkiri adanya sebuah perbedaan satu sama lain, dimana saat ini secara umum memang musim kemarau yang ditandai dengan tidak adanya hujan, tetapi di beberapa daerah yang lain, justru hujan cukup lebat, bahkan mengakibatkan banjir.

Tentu dimusim kemarau yang diperkirakan cukup panjang, tentu sudah mulai banyak daerah yang mulai kekeringan dan kekurangan air bersih yang harus segera di antisipasi, baik oleh masyarakatnya maupun oleh pemerintahnya, sehingga keteraedian air bersih mencukupi dalam menghadapi musim kemarau ini.

Baca Juga : Musim Kemarau rentan dengan 4 penyakit ini, maka waspada dan berhati-hatilah ! 

Kebutuhan air bersih tidak hanya untuk dikonsumsi saja, tetapi juga dibuat untuk mencuci baju, piring, maupun alat perabotan lainnya, sehingga menjadi sangat penting ketersediaan air bersih itu bagi masyarakat.

Salah satu wilayah di Jawa Timur, tepatnya Madura-Sumenep yang mengalami kekeringan, gambar: radarmadura.id
Salah satu wilayah di Jawa Timur, tepatnya Madura-Sumenep yang mengalami kekeringan, gambar: radarmadura.id

Sudah mulai banyak di beberapa wilayah di Jawa Timur yang sudah mulai mengalami kekeringan karena musim kemarau yang ditandai dengan tidak adanya hujan selama berhari-hari.

Meski hampir setiap tahun keadaan yang demikian terjadi, tetapi perubahan cuaca setiap tahun tidaklah sama, ada kemarau yang rentang waktunya pendek, dan ada juga rentang waktunya cukup panjang, bahkan bisa samapai tiga bulan berturut-turut tanpa hujan.

Jika sudah demikian, maka sumber mata air akan kembali menyusut kebawah lempengan tanah di perut bumi, karena tekanan panas di musim kemarau yang cukup tinggi.

Bagaimana seharusnya masyarakat dan pemerintah mewaspadai Kekurangan air bersih di musim kemarau ini? Karena air merupakan kebutuhan pokok bagi hidup dan kehidupan ini.

1. Adanya skala prioritas bagi wilayah yang sudah terdampak kekeringan 

Pemerintah jelas sudah mengantongi data wilayah yang setiap musim kemarau bisa dipastikan akan mengalami kekeringan, sehingga program pengadaan air bersih sedari awal sudah dipersiapkan, sehingga masyarakat tidak sampai kekurangan air bersih.

Tentu saja skala prioritas bagi wilayah yang sudah terbiasa mengahadapi musim kekeringan setiap tahun, harus digalakkan demi tercapainya kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang dilanda kekeringan.

Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat merupakan keharusan yang berkesinambungan, karena dua element itu adalah dua instansi yang pada hakekatnya saling membutuhkan satu sama lain.

2. Menggunakan air secukupnya 

Air merupakan benda cair yang penggunaannya cukup fluktuatif, sehingga sangat perlu menggunakan air dengan cukup supaya ketersediaan air bisa terpenuhi setiap hari.

Apalagi saat ini yang sedang menghadapi musim kemarau yang diperkirakan akan cukup panjang, maka bagi daerah-daerah yang rawan kekeringan dan ketersediaan air bersih seringkali tidak mencukupi, maka menghemat air bersih merupakan solusi untuk mencukupi kebutuhan.

Oleh karena itu menggunakan air dengan secukupnya dan tidak pula berlebihan, serta memanfaatkan keberadaan air, sehingga tidak terbuang dengan sia-sia.

3. Air sebagai sumber hidup dan kehidupan

Setiap makhluk hidup didalam semesta ini membutuhkan energi yang bersumber dari mata air bersih yang bisa di konsumsi.

Tidak heran filosof Yunani Kuno Thales menyebutkan bahwa air sebagai sumber hidup dan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, dan utamanya manusia untuk menciptakan energi di dalam tubuh.

Menghadapi musim kemarau, dimana berbagai daerah yang sudah dilanda kekeringan dan sangat membutuhkan air, tentu merupakan fenomena alam yang berdampak pada kehidupan sosial.

Diwilayah yang sudah dilanda kekeringan dan membutuhkan air bersih tentu menjadi tanggung jawab bersama baik masyarakat yang sedang dilanda kekeringan maupun pemerintah untuk bisa menyalurkan air bersih dalam rangka melanjutkan hidup di tengah panjangnya musim kemarau ini, karena mata air adalah sumber kehidupan ditengah kegersangan yang mulai melanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun