"Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno yang merupakan the Founding Father atau di sebut pula sebagai bapak pendiri bangsa ini, kerapkali mengatakan, Jangan sekali-kali melupakan sejarah, Karena Indonesia berdiri dan menggapai kemerdekaannya dengan tangisan air mata darah dan nyawa jadi taruhannya".
Kembali lagi pada bangsa Indonesia yang telah meraih kemerdekaannya 76 tahun yang lalu, berkat kegigihan para tokoh dari berbagai elemen untuk mengusir para kolonialisme yang telah merampas hak-hak warga, dan telah menjadikan masyarakat Nusantara harus tertindas selama ratusan tahun lamanya, telah membangkitkan jiwa Nasionalisme seorang Soekarno bersama para tokoh yang lain, untuk keluar dari belenggu imprealisme.
Belajar dari sejarah kehidupan sebelum Negeri ini merdeka dari Penjajahan, sungguh begitu jelas musuh dan lawan yang di hadapi adalah para penjajah yang telah merampas emas, kekuasaan, dan keyakinan yang sudah ratusan tahun di anut oleh masyarakat Nusantara ini.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, ras, keyakinan, bahasa, merupakan satu kesatuan yang terpisahkan di bawah Ideologi Pancasila.
Dengan semboyan "bersatu kita teguh, bercerai berai kita runtuh", harus kembali kita sulam dalam konstek saat ini, mengingat masyarakat Indonesia yang sedang di Landa pandemi, tentu harus saling bahu membahu untuk bisa segera keluar dari musibah yang sedang melanda ini.
Konsep dasar yang dikemukakan oleh sang proklamator, yakni bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu berdikari, bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri.
Berdikari secara politikÂ
Sudahkah bangsa Indonesia ini, berdikari secara politik? Atau setiap pemilu yang dilaksanakan setiap musim masih ada campur tangan negara lain?Â
Sejauh ini kita melihat, Negara kita sudah berdikari dalam hal politik, faktanya masyarakat kita yang terdiri dari 270 juta jiwa, sudah mampu melakukan pemilihan secara serentak, rahasia, umum, jujur dan adil.
Pemilu dilaksanakan tanpa ada tekanan dari pihak manapun, tentu saja hal tersebut menunjukkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah mampu berdiri diatas kaki sendiri, tanpa harus mengikuti tekanan dari pihak luar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!