Penting membuat dan menyampaikan presentasi yang menarik dan menyenangkan, sehingga akan membuat orang yang mengikutinya senang dan tidak merasa bosan
Dalam sebuah organisasi, perusahaan, ataupun dalam kegiatan yang melibatkan orang banyak seperti seminar maupun dalam diskusi yang ringan, penting bagi seorang leader memiliki kemampuan dan membuat presentasi menarik dan menyenangkan, serta mudah untuk dipahami.
Ada banyak model presentasi yang bisa dilakukan di depan khalayak umum, bisa menggunakan slide show atau langsung menjelaskan di papan tulis, tentu saja semuanya harus diukur dengan jumlah orang yang mengikutinya.
Menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi orang yang akan melakukan presentasi untuk menjelaskan apa yang hendak dipresentasikan untuk menarik perhatian, sehingga presentasi itu tidak sekadar asbun alias asal bunyi, namun harus berisi konten yang menarik dan bermanfaat.
Baca Juga :Â Pentingnya Jalinan Komunikasi Yang baik Antara Bos dan BawahannyaÂ
Membuat presentasi yang menarik serta disampaikan dengan konsep yang menyenangkan tentunya perlu menyiapkan beberapa hal. Seperti yang terangkum di bawah ini:
Siapkan MentalÂ
Seseorang yang sudah terbiasa melakukan presentasi di depan khalayak umum, atau sudah terbiasa menjadi mentor dalam pelatihan, dan event besar lainnya, tentu mentalnya sudah siap dan karena kebiasaan yang berulang kali dilakukan menjadikan mental lebih siap dan lebih kuat.
Berbeda dengan seseorang yang masih belum terbiasa, apalagi masih pertama kali melakukan presentasi, rasa cemas, grogi, dan keringat dingin tiba-tiba muncul tanpa kita sadari, sehingga menjadikan presentasi tidak menarik bahkan menjadi rusak.
Penting bagi seseorang, terutama pimpinan perusahaan, motivator, pemimpin organisasi maupun pimpinan partai politik untuk bisa membuat dan menyampaik presentasi yang menarik dan menyenangkan dengan catatan mentalnya harus lebih diperkuat terlebih dahulu, sehingga menyampaikan presentasi akan lebih mudah dan enteng, seperti tidak ada beban yang lain.
Membuat Materi untuk Dibuat Bahan PresentasiÂ
Seorang presentator, terlebih dahulu harus membuat materi untuk menjadi bahan presentasi, di mana bahan yang perlu dipersiapkan pastinya harus relevan dengan keinginan dan kebutuhan.
Kebutuhan dan keinginan baik dalam perusahaan organisasi sosial masyarakat, organisasi politik, tentu membuat bahan presentasi yang selaras, sehingga materi atau bahan yang hendak disampaikan sesuai dengan kebutuhan orang yang sedang mengikuti.
Semisal dalam sebuah perusahaan, seorang manager harus piawai mempresentasikan visi dan misi perusahaan, sehingga apa yang sudah tersampaikan bisa dilaksanakan oleh bawahannya.
Begitu pula dalam organisasi sosial masyarakat atau dalam organisasi sosial keagamaan, materi yang hendak disampaikan sesuai dengan kebutuhan.
Materi yang harus dibuat, presentator cukup membuat poin-poin yang kemudian dari poin yang dibuat pada waktunya dijabarkan satu persatu, sehingga presentasi akan lebih menarik dan hidup.Â
Menyampaikan presentasi dengan tegas, lugas, dan mudah dipahamiÂ
Bahan yang sudah dibuat oleh presentator, pastinya berharap mampu tersampaikan dengan menarik dan menyenangkan.
Presentator harus piawai menyampaikan materi dengan ritme, pemilihan diksi, intonsi, tekanan bahasa, serta tidak monoton.
Sampaikan materi yang sudah dibuat dengan menulis poin-poinnya saja itu, dan sampaikan secara tegas, lugas, menarik, menyenangkan dan pastinya mudah untuk dipahami.
Indikator keberhasilan seorang presentator, ketika pengunjung atau orang yang telah mengikuti presentasi memahami apa yang sudah disampaikan, dan mereka pun puas dengan materi yang sudah disampaikan, sehingga akan terjadi timbal balik yang saling menguntungkan.
Presentator juga akan merasa puas, jika yang mengikuti presentasi itu memahami apa yang sudah disampaikan. Begitu pula dengan orang yang telah mengikuti, pastinya akan merasa lebih senang karena telah mendapatkan pengetahuan baru, mendapatkan pencerahan dan tergerak untuk melakukan apa yang telah disampaikan oleh presentator.
Membuat Ice Breaking
Dalam sebuah presentasi dengan durasi waktu yang cukup panjang, tentu saja cukup melelahkan bagi yang mengikutinya, sehingga seorang presentator harus piawai menyampaikan materi di tengah kebosanan karena durasi waktu yang panjang.
Seorang presentator, harus memahami psikologi dari masing-masing orang yang sedang mengikuti, karena terkadang kejenuhan dan kebosanan akan menghampiri karena durasi waktu yang panjang.
Tetapi ketika seseorang mempresentasikan materi dengan baik, menarik, dan menyenangkan. Maka, durasi waktu sampai tiga jam pun tidak akan terasa bahkan merasa kurang. Di sinilah pentingnya membuat bahan materi yang menarik, menyenangkan, serta tidak membosankan.
Dengan materi yang menarik dan disampaikan dengan menarik pula, akan membuat orang yang mengikutinya merasa betah, karena sedikit demi sedikit orang yang mengikuti presentasi tersebut merasa tercerahkan dengan materi yang telah disampaikan, sehingga waktu yang panjang pun, seperti bergerak begitu cepat.
Meski sudah menarik dan menyenangkan, namun kepiawaian presentator menyampaikan materi. Tidak menutup kemungkinan rasa kebosanan bisa saja menghampiri, maka penting bagi seorang presentator untuk membuat ice breaking.
Apa itu ice breaking?Â
Secara sederhana ice breaking adalah pemecah kebekuan. Artinya ice breaking ini biasa di gunakan ketika ruang dalam seminar ataupun ruang di tempat presentasi menjadi tegang.
Tentu ketegangan itu harus dibuat ice breaking, sehingga akan memunculkan rasa senang, karena isi dari ice breaking sendiri adalah humor yang dibuat ketika suasana sudah menunjukkan kebosanan.
Membuka Ruang Tanya JawabÂ
Indikator dari keberhasilan seseorang menyampaikan presentasinya, ketika orang-orang yang mengikutinya, memunculkan pertanyaan-pertanyanya sehingga menghidupkan ruang diskusi yang menarik.
Tanya jawab sangatlah penting untuk mengukur keberhasilan dan mengukur sejauh mana pemahaman dari orang telah mengikuti presentasi tersebut.
Di samping itu pula ruang tanya jawab sebagai media sharing, untuk saling tukar pikiran, sharing, dan saling memberi dan menerima pengetahuan, sehingga menjadi ruang diskusi yang tentunya akan membuat pengetahuan lebih luas lagi.
Ruang tanya jawab yang kemudian menjadi ruang diskusi, tidak perlu membuat debat kusir yang berujung pada sesuatu yang tidak menyenangkan, karena debat kusir itu sudah tidak zaman di era kekinian.
Dengan demikian beberapa hal di atas, bisa menjadi referensi, dan menjadi manfaat bagi yang sudah membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H