Baca Juga :Â Mengenal Tipologi Bos Yang Baik hatiÂ
Jangan Merasa Paling BenarÂ
Hal yang seringkali menipu diri kita sendiri adalah merasa paling benar, sehingga membuat yang lain salah.
Ada banyak tipologi seorang bos yang merasa dirinya paling benar, karena sifat perfeksionisnya sudah melekat dan merupakan bawaan sejak lahir.
Memang semua orang menginginkan kesempurnaan dalam hidup, namun harus kita sadari bahwa kesempurnaan berawal dari ketidaksempurnaan, dan ketidaksempurnaan merupakan sifat dasar manusia yang perlu ditopang oleh kelebihan orang lain.
Merasa paling benar merupakan penyakit yang bisa menghancurkan sebuah hubungan sosial, terutama dalam lingkungan pekerjaan, karena itu bisa menjadi bom waktu yang bisa menghancurkan segalanya.
Menghargai Kerja Keras Bawahan
Penting bagi seorang bos menghargai kerja keras bawahannya, dengan jalinan komunikasi dan kordinasi yang baik, pastinya semua berharap bekerja sesuai dengan target yang sudah menjadi acuan dalam bidang pekerjaan.
Menghargai kerja keras anak buah merupakan hal yang perlu dilakukan oleh si bos, meski terkadang anak buah teledor dan melakukan kesalahan. Namun, selama masih dalam batas-batas kewajaran, maka hal tersebut menjadi bahan evaluasi tanpa harus menyakiti perasaan anak buah karena teledor.
Bos yang baik, pastinya akan memberi reward kepada anak buah atas kerja keras yang telah membuahkan hasil.Â
Begitu pula sebaliknya, bos juga harus memperingatkan anak buah jika berbuat kesalahan dan teledor terhadap tugas dan tanggung jawab.
Memahami Situasi dan KondisiÂ
Seorang pimpinan dalam sebuah perusahaan harus memahami betul situasi dan kondisi pada masing-masing anak buahnya, karena hal tersebut berkaitan dengan etos kerja para anak buah.
Secara umum ada dua situasi yang kerapkali dihadapi oleh anak buah dan si bos harus memahaminya, yakni kondisi fisik dan kondisi psikologis.