Disinilah munculnya problematika pendidikan kita di masa pandemi ini, mengingat PJJ, sejauh ini tingkat efektifitasnya tidak sepenuhnya memuaskan terhadap wali siswa, maka menjadi tantangan bagi guru dan pendidik, serta wali siswa untuk membuat formula pembelajaran yang efektif dan kreatif, guna menerapkan filosofis Ki Hajar Dewantara di tengah Pembelajaran Jarak Jauh.
Seperti apa formula dan konsep yang seharusnya di lakukan oleh guru dan para pendidik, ini dia usulan dari penulis, berkaitan dengan pembelajaran jarak jauh, gunan membentuk karakter building anak, seperti filosofis Ki Hajar Dewantara.
1. Pendidik atau guru dimana pun dan kapan pun harus menjadi tauladan bagi anak didiknya.
Pendidik atau guru, merupakan sosok yang akan di tiru dan diteladani oleh para anak didiknya, dimana seluruh yang ada pada guru itu akan selalu dilihat, di dengar oleh anak didik, begitu pula ketika proses pembelajaran jarak jauh, yang saat ini sudah kembali di dengungkan, karena faktor pandemi, masih belum sirna.
Perbuatan,ucapan dan tingkah laku seorang guru, akan dilihat dan di dengar oleh anak didiknya, sehingga menjadi kewajiban bagi seorang pendidik untuk menjadi contoh yang baik, dengan harapan anak didiknya bisa meniru terhadap tingkah laku yang baik.
Pendidik atau guru merupakan pemimpin yang berada di garda depan, kapan pun dan dimana pun anak didik, akan tetap mencontoh gurunya, meski proses pembelajaran daring.
Contoh yang baik dari seorang guru ini, tentunya juga harus di perhatikan oleh wali siswa, sehingga para wali siswa juga bisa melihat dan mencontoh perilaku pendidik dan guru, guna mendorong anak didik menjadi insan yang semakin baik dari hari ke hari.
Maka guru atau pendidik sejatinya adalah "ing ngarso sung tulodho", mereka berada di depan dan memberi tauladan yang baik bagi anak didik, sehingga akan meningkatkan kemampuan afektif pada anak didik.
2. Pendidik masih bisa mengevaluasi anak didiknya dengan melakukan kerjasama yang baik dengan wali siswa
Meski pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tetap di laksanakan, namun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga dilaksanakan, mengingat faktor pandemi masih membayangi kehidupan kita.
Pendidik dan guru, yang masih dalam zona merah atau bahkan berada di zona hitam, tentunya mengharuskan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap di laksanakan.