Disaat dunia merayakan kemenanganÂ
Kau harus terkapar bersimbah darah.
Pilu menyayat hati..
Terbelenggu dalam sedih, sedu yang menderu..
Peluru dan roket, terbang dan jatuh, hingga membuat nyawa melayang..
Kapan perseteruan itu akan berhenti...?
Harapan damai tak kunjung datang menghampiri...
Tangis air mata darah bocah-bocah...
Menjadi saksi matinya hati nurani...
Darah itu tercecer di pojok-pojok kampung..
Amis yang membekas....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!