Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Petasan Maut, Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021

14 Mei 2021   06:16 Diperbarui: 14 Mei 2021   06:19 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : www.historia.id

"Niat hati ingin menyambut dan memeriahkan suasana idul Fitri 2021, namun apesnya maut pun datang menjemput"

Dilansir dari kompas.com, ledakan itu terjadi di 3 daerah, yakni Tulungagung, Kediri, dan Kebumen yang mengakibatkan 6 orang tewas. Dari Tulungagung 2 orang tewas, Kediri 1 orang, dan kebumen 3 orang harus meregang nyawa akibat ledakan saat meracik petasan.

Peristiwa ledakan itu terjadi H-2 dan H-1 menjelang lebaran. Rumah kosong yang dijadikan tempat meracik itu juga mengalami kerusakan yang parah, dan beberapa orang mengalami luka-luka.

Sumber foto: www.kumparan.com
Sumber foto: www.kumparan.com
Kabar yang sungguh sangat memilukan, dengan peristiwa memilukan hingga memakan korban sampai 6 orang harus meregang nyawa.

Meracik petasan sendiri, sesungguhnya adalah perbuatan ilegal, dimana si pembuat petasan harus ditempat yang jauh keramaian dan tersembunyi dalam rangka menghindari aparat keamanan, karena mereka sudah tahu bahwa perbuatan mereka sudah melanggar aturan negara.

Tidak ada yang tahu peristiwa naas itu harus menimpa mereka, dan keluarga harus kehilangan anggota keluarganya, hanya dalam rangka ikut serta memeriahkan hari raya idul Fitri.

Situasi bahagia yang semestinya di dapatkan pada saat menjelang lebaran, namun duka dan pilu harus diterima keluarga korban, baik yang hanya terluka, maupun yang sudah meregang nyawa.

Hari bahagia tidak lagi mampu tersenyum menyambut lebaran, tetapi hari bahagian itu pun disambut dengan air mata duka. Dari peristiwa yang dialami oleh masyarakat Tulungagung, Kediri dan Kebumen, menjadi contoh sekaligus pembelajaran bagi daerah-daerah yang lain, terutama bagi aparat penegak hukum untuk melakukan sweeping, peeingatan dan denda yang berat bagi pelaku peracik petasan yang sudah tidak sewajarnya tersebut.

Bagi masyarakat yang memang sangat menyukai petasan yang bunyinya sudah seperti Bom, sebenarnya juga sangat meresahkan bagi tetangga di sekitar, karena tidak bisa dipungkiri tidak semua orang menyukai hal tersebut, bahkan ada saja yang harus mengeluarkan sumpah serapah, setelah saling bermaafan.

Hari yang Fitri dan indahnya berbagi, Jangan sampai menjadi rumah duka yang harus disambangi banyak orang untuk bersimpati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun