Kamis tertanggal 06/05/2021, pemberlakuan untuk di tidak mudik pada lebaran 2021 sudah resmi di laksanakan oleh pemerintah. Pemudik dihimbau untuk tidak mudik terlebih dahulu pada lebaran kali ini, karena ada kekahawatiran akan penyebaran covid 19 semakin meningkat, sehingga larangan untuk tidak mudik terlebih dahulu, sebagai salah satu upaya menekan dan memutus mata rantai penyebaran covid 19 yang mengkwatirkan untuk keselamatan jiwa.
Dari pembatasan sosial skala besar ini, kemudian banyak muncul spekulasi berkaitan dengan mudik lebaran 2021 ini, salah satunya beredarnya dua foto yang diunggah oleh akun Jujun Damacai, berkaitan dengan ditutupnya jembatan Surabaya-Madura, kemudian beredar foto bahwa pemudik tidak melewati jembatan, melainkan melewati laut Surabaya - Madura. Tentu hal tersebut tidak benar dan hoax.
Dilansir dari artikel merdeka.com berjudul "2.016 Prajurit Marinir pecahkan rekor MURI seberangi Selat Madura" pada 28 April 2016. Sebanyak 2.016 Prajurit Marinir melakukan renang dengan menyeberangi Selat Madura. Start dimulai dari bawah jembatan Suramadu sisi Surabaya (Tambak Wedi) dan finish di Desa Labang Kecamatan Labang (kaki Suramadu Sisi Madura), Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis 28 April 2016.
Penyesatan informasi hoax seperti foto-doto yang di unggah oleh Jujun Damacai, menjadi suatu hal yang meresahkan dan cenderung menyesatkan.
Foto prajurit Marinir yang berenang di selat Madura tersebut, sebanyak 2.016, yang terjadi pada Kamis 28 April 2016, tetapi kemudian foto tersebut di unggah kembali oleh Jujun pada Kamis, 06 Mei 2021, dengan narasi sebagai berikut:
Di karnakan jembatan dengan tujuan surabaya madura (SURAMADU) di tutup.
Terpaksa PEMUDIK menggunakan jalur laut..Nabeng aman ekoh...," demikian narasinya. (Jujun Damacai)
Penyebaran informasi hoax dan tidak bertanggung jawab, seperti yang dilakukan oleh Jujun Damacai tersebut diatas, tentu ciber harus bertindak tegas untuk memberikan sanksi terhadap pelaku, karena hal tersebut.tentu sudah merugikan banyak pihak, baik orang Jawa timuran, maupun orang Madura secara umum.
Disinilah pentingnya Memerangi informasi hoax menyesatkan, supaya tidak dikonsumsi oleh banyak orang, karena kita ketahui bahwa akses informasi saat ini sudah begitu luar biasa, dan siapapun bisa mengakses berita yang beredar. Disamping memerangi informasi hoax menyesatkan tersebut, kita juga harus pandai memilah dan memilih berita yang benar, akurat, dan terpecaya, serta bisa dipertanggung jawabkan, sehingga hal itu tidak selalu terulang, yang menyebabkan banyak kerugian dari pembaca yang telah mengkonsumsi informasi hoax tersebut.
Cepatnya akses informasi itu tidak bisa kita pungkiri laksana air yang mengalir dari atas pegunungan yang tinggi, menuju lembah-lembah yang rendah, siapapun yang tidak bisa mencermati adanya informasi hoax itu, tidak bisa memilah dan mimilih, serta kurangnya penilaian terhadap sebuah informasi, maka jelas, penerima informasi akan jatuh pada lembah kesesatan dan menyesatkan.