Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menjadikan Kalam Ilahiah sebagai Cahaya dalam Setiap Perjalanan Hidup

29 April 2021   10:07 Diperbarui: 29 April 2021   10:10 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: DokPri

Membaca dan mempelajari makna dari kalam Ilahiah yang sudah tertulis dalam mushaf al qur'an, tidak hanya dilkasanakan setiap tahun sekali, ketika masuk di bulan suci Ramadhan, namun al qur'an sebagai kalamullah yang suci, memang harus sering di lafadzkan dengan bacaan yang tartil setiap hari, bahkan setiap saat, dengan sambil merenungi makna yang terkandung di dalamnya. Karena sesungguhnya al qur'an itu sudah terjaga keasliannya, dan siapapun tidak akan ada yang mampu untuk merubahnya, sampai paada hari kiamat kelak. karena pada hakekatnya Belajar dan mengajarkan Al Qur'an tidak akan pernah habisnya, bahkan sampai ajal sampai pada batasnya, karena hal itu sesuia dengan firman Allah SWT, yang terdapat di surat 18 Al Kahfi, Ayat 109 yang berbunyi :

Katakanlah (wahai Muhammad), "Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). [al-Kahfi/18:109]. Sumber: https://almanhaj.or.id

Al Qur;an sebagai kalamullah, Petunjuk dan pedoman bagi ummat muslim, tentu saja harus di pelajari mulai dari yang paling dasar, apa yang paling  dasar itu ? yakni belajar membaca al qur'an dengan Lancar, Cepat, Tepat, dan Benar. Lancar, Cepat, Tepat, dan Benar itu tidak lain adalah sesuai dengan koidah atau hukum bacaan al qur'an yang di sebut dengan ilmu tajwid.

Apa Ilmu Tajwid itu? Tajwid adalah ilmu yang membelajari tentang bacaan al qur'an yang menjadi kewajiban bagi seluruh ummat muslim,  karena sesungguhnya ilmu tajwid itu mempelajari huruf-huruf hijaiyyah dengan jelas, beserta dengan masing-masing sifat huruff hijaiyyah sebanyak 30 huruff tersebut. hal itu masih dalam kategori bacaan saja, dan masih belum masuk pada pemahaman atau makna yang terkandung di dalamnya, oleh karenanya yang paling mendasar terlebih dahulu adalah belajar membaca al qur'an sesuai dengan tajwid, atau membaca al qur'an dengan tartil, karena hal itu merupakan firman Allah Swt.

Al Qur'an mengandung seluruh fenomena kehidupan dimuka bumi ini, karena kandungan makna yang tertera di dalamnya sudah ada yang tersurat dan ada yang tersirat. Makna al qur'an yang tersurat sudah sangat jelas makna dan isinya, sementara makna al qur'an yang tersirat, masih perlu penafsiran, dan penafsiran tersebut tidak boleh sembarang orang bisa menafsirkannya, sebab hal itu ada kategori untuk menjadi seorang ahli tafsir, yakni dengan persyaratan yang cukup berat. 

Secara sederhana atau secara mendasar kita harus bisa membaca al qur'an dengan baik dan benar, karena itu adalah tahap awal untuk memahami al qur'an dengan baik dan benar.

Karena hakekatnya Kalamullah adalah Nur atau Cahaya yang akan menjadi petunjuk bagi setiap perjalanan ummat manusia di muka bumi ini. Waallahu wa'lam bissowab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun