Mohon tunggu...
Akhmad Dio Arianto
Akhmad Dio Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kehilangan Kendali: Kritis terhadap Pola Pikir All or Nothing dalam Perjudian Online

3 Januari 2025   16:31 Diperbarui: 3 Januari 2025   15:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Fenomena perjudian online telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir karena kemajuan teknologi digital yang semakin mendalam. Dengan koneksi internet yang mudah dan ponsel pintar, setiap orang, termasuk mahasiswa, dapat dengan mudah mengakses berbagai jenis perjudian online. Kasus judi online sekarang menjadi masalah sosial yang semakin meluas, terutama di kalangan masyarakat umum dan mahasiswa, yang rentan terhadap keinginan hiburan yang tampaknya instan. Pertanyaan penting muncul sebagai akibat dari fenomena ini: faktor apa yang mendorong begitu banyak orang untuk terjebak dalam mentalitas penjudi online? Apakah faktor sosial, psikologis, dan budaya juga berpengaruh atau hanya kecanduan? Tulisan ini akan mempelajari lebih lanjut tentang perspektif mahasiswa Universitas Airlangga tentang perjudian online dan dampak sosial dan psikologisnya.

Sebagai mahasiswa, kita tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan akademis, tetapi juga untuk memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang tinggi. Namun, dalam dunia yang semakin serba cepat ini, banyak dari kita yang cenderung mencari pelarian melalui cara-cara yang tidak sehat, salah satunya dengan perjudian online. Mentalitas penjudi online merupakan pola pikir yang merujuk pada sikap dan perilaku individu yang terobsesi dengan kemenangan dalam perjudian, sering kali mengabaikan resiko dan konsekuensi jangka panjang.

Ketergantungan pada sensasi kemenangan instan adalah komponen utama yang membentuk mentalitas penjudi online. Kemenangan dalam perjudian online biasanya datang dengan cepat dan memuaskan, menimbulkan perasaan euforia yang membuat orang ingin merasakannya lagi. Siklus yang diciptakan oleh fenomena ini melibatkan orang-orang yang terus berusaha untuk memenangkan lebih banyak tanpa mempertimbangkan kerugian yang mungkin terjadi. Hal ini sering terjadi di kalangan siswa, yang cenderung mencari hiburan instan di tengah tuntutan akademik dan kehidupan sosial yang semakin kompleks. Kemenangan tidak selalu sebanding dengan kerugian, baik finansial maupun emosional. Mahasiswa yang terjebak dalam mentalitas penjudi online dapat mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan mereka, bahkan sampai berhutang untuk melanjutkan perjudian mereka. Ini berdampak pada kesehatan mental mereka karena rasa cemas dan stres yang meningkat akibat perjudian yang tidak terkendali.

Kerugian finansial dan emosional tidak selalu sebanding dengan kemenangan. Masyarakat yang terjebak dalam mentalitas penjudi online dapat mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan mereka, bahkan sampai berhutang untuk melanjutkan perjudian mereka. Akibatnya, rasa cemas dan stres yang meningkat akibat perjudian yang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Sebagai mahasiswa, kita terpapar pada berbagai informasi tentang kesuksesan finansial melalui media sosial, influencer, dan bahkan iklan perjudian itu sendiri. Iklan-iklan tersebut sering kali mengemas perjudian sebagai cara mudah untuk meraih impian, tanpa menampilkan risiko dan konsekuensi yang nyata. Dampaknya, mahasiswa yang belum sepenuhnya matang dalam hal pengelolaan keuangan dan pemahaman tentang risiko, dapat terbawa dalam ilusi kekayaan cepat.

Perjudian online tidak hanya berdampak pada kondisi finansial individu, tetapi juga dapat merusak kesehatan mental dan emosional. Masyarakat yang terjebak dalam perjudian online sering kali mengalami stres, kecemasan, dan depresi akibat perasaan kalah atau terjebak dalam utang yang terus bertambah. Selain itu, perasaan malu dan takut diketahui oleh orang lain dapat menyebabkan mereka semakin terisolasi, menghindari bantuan yang sebenarnya sangat dibutuhkan. Ketika individu lebih memilih berjudi daripada berinteraksi dengan orang lain atau fokus pada akademik, hubungan sosial mereka dapat terganggu. Dalam jangka panjang, ini dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Mentalitas penjudi online adalah fenomena yang harus mendapatkan perhatian serius. Melalui pendekatan yang kritis dan menyeluruh, kita bisa memahami bahwa masalah ini tidak hanya terkait dengan kecanduan pribadi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sosial, psikologis, dan budaya yang ada di sekitar kita. Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai etika, dukungan psikologis, dan kesadaran kolektif tentang bahaya perjudian online sangat penting untuk membantu mahasiswa menghindari jebakan mentalitas penjudi online, dan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Daftar Pustaka 

Isra, A. A. F. (2024). Pemahaman Mahasiswa IAT FUF UIN Ar-Raniry Tentang Ayat-ayat judi

(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Ar-raniry).

IKHTIARINI, M. S., & Putri, L. S. (2023). Regulasi Emosi Remaja Pecandu Judi Online Di

Kelurahanmojosongo Surakarta (Doctoral dissertation, UIN RADEN MAS SAID

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun