Mohon tunggu...
Akhmad Burhanuddin
Akhmad Burhanuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesantren, Ujung Tombak Melawan Radikalisme

27 November 2024   02:55 Diperbarui: 27 November 2024   03:15 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Romzi Ahmad - NU OnlineSumber: nu.or.id

Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran peran yang sangat penting dalam membentuk karakter santri yang beragama, berbangsa, dan bernegara. Dalam menghadapi dunia yang semakin tua, pondok pesantren hadir sebagai benteng nilai-nilai luhur agama Islam yang moderat, penuh kasih, dan menghargai keragaman. Pondok pesantren bukan hanya tempat untuk mendalami ilmu agama, tetapi juga menjadi tempat untuk menanamkan pemahaman tentang pentingnya toleransi, perdamaian, dan persatuan.

Radikalisme adalah sikap seseorang atau sekelompok orang yang muncul akibat pemahaman yang sempit dan terpaku terhadap ajaran agama, sehingga mengakibatkan penyalahgunaan ajaran agama untuk menggunakan kekerasan dan intoleransi terhadap pihak yang berbeda dengannya. Paham radikal ini bisa berkembang di kalangan siapa aja, khususnya generasi muda yang sedang mencari jati diri dan mencari jawaban dalam hidupnya. Untuk itu, pesantren  hadir untuk mengajarkan ilmu agama dan menjadi ujung tombak dalam membentengi generasi muda dari aliran-aliran yang berpaham radikal.

Pondok pesantren juga memiliki peran penting dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi kepada masyarakat luas. Dalam lingkungan pesantren yang kental dengan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah, santri diajarkan untuk menjalin hubungan baik dengan siapa saja, tanpa memandang perbedaan. Maka dari itu, pondok pesantren harus konsisten dalam memperkuat pemahaman tentang Islam yang moderat, mengedepankan nilai-nilai toleransi, dan menegakkan kedamaian.

Pemberian Pemahaman tentang Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Para santri perlu diajarkan bahwa Islam sejatinya adalah agama yang mengedepankan kedamaian. Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, tidak hanya mengajarkan mengajarkan ibadah, tetapi juga mengajarkan cara hidup yang damai, penuh kasih, dan menghargai sesama. Beliau tidak hanya menyampaikan wahyu, namun Rasulullah juga menunjukkan sifat yang terpuji terhadap keluarga, sahabat, umat, bahkan terhadap musuhnya. Melalui kisah-kisah Rasulullah yang memaafkan musuh-musuhnya, pesantren diharapkan bisa menanamkan sifat-sifat Rasulullah kepada santri dalam beinteraksi sesama manusia walaupun terdapat perbedaan tanpa melakukan kekerasan.

Dengan menanamkan konsep ini sejak dini, pesantren berperan besar dalam menciptakan umat yang moderat, toleran, adil, dan peduli terhadap manusia dan alam. Islam yang rahmatan lil 'alamin bukan sekadar slogan, tetapi sebuah pedoman hidup yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata oleh setiap Muslim, termasuk para santri pesantren.

 Pesantren sebagai Penguat Persatuan dan Kebangsaan

Selain pendidikan agama yang moderat, pesantren juga memiliki peran penting dalam menjaga ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah. Sebagai lembaga pendidikan ajaran Islam, pesantren menekankan bahwa setiap individu, tanpa memandang agama, suku, atau golongan, memiliki derajat yang sama di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, pondok pesantren berperan aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dan memperkokoh persatuan bangsa Indonesia.

Pesantren juga memiliki tugas untuk memperkenalkan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang menjamin kebebasan beragama dan menghargai pluralisme. Pesantren dapat menjadi ujung tombak pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan, mengajarkan santri tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI, dan memupuk semangat nasionalisme yang berlandaskan pada prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Pondok  pesantren  memainkan  peran  penting  sebagai  lembaga  pendidikan,  dakwah, dan  sosial  dalam  menangkal  radikalisme dan  terorisme  di  Indonesia.  Melalui  pendekatan pendidikan agama yang moderat, pesantren membentuk karakter dan moral santri yang  berlandaskan  pada  nilai-nilai  toleransi,  kedamaian,  dan  keadilan.  Selain  itu,  pesantren juga harus aktif  dalam  kegiatan sosial  yang memperkuat  integrasi  sosial dan  mencegah adanya  penyebaran ideologi  radikal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun