Sebagai contoh, perusahaan yang tergantung pada harga bahan baku tertentu dapat menggunakan analisis sensitivitas untuk memahami dampak perubahan harga bahan baku terhadap biaya produksi mereka. Dengan pemahaman ini, mereka dapat mengambil tindakan yang sesuai, seperti diversifikasi sumber pasokan atau perundingan harga yang lebih efektif.
Penerapan SPK dalam Manajemen Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan adalah salah satu area di mana SPK memiliki dampak yang signifikan dalam menghadapi ketidakpastian bisnis. Perusahaan yang berhasil dalam mengelola rantai pasokan mereka selama situasi yang tidak pasti dapat memiliki keunggulan kompetitif yang besar.
SPK dapat membantu dalam perencanaan produksi, pengelolaan stok, dan pemilihan pemasok yang lebih efisien. Ini memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan permintaan atau pasokan dengan lebih cepat dan efektif, yang pada gilirannya mengurangi risiko gangguan operasional dan meningkatkan ketahanan bisnis.
Kesimpulan
Dalam menghadapi ketidakpastian bisnis yang semakin kompleks, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) telah menjadi aset berharga bagi perusahaan. SPK memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi, memodelkan, dan mengatasi ketidakpastian dengan lebih baik. Ini berperan sebagai alat mitigasi risiko, membantu perusahaan merencanakan respons yang responsif, dan mengidentifikasi faktor risiko utama. Dalam manajemen rantai pasokan, SPK juga memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis. Dalam era modern yang selalu berubah, penggunaan SPK secara cerdas adalah salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan bisnis jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H