Mohon tunggu...
Akhmad Andi N
Akhmad Andi N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNISA Yogyakarta

AP Karyawan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Krisis Lingkungan, Islam, dan Peran Mahasiswa

8 Juli 2023   16:41 Diperbarui: 8 Juli 2023   16:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sumber Daya Alam yang melimpah di perut bumi diperuntukkan kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga manusia dilarang untuk membuat kerusakan. Kerusakan dari alam lingkungan akan membawa dampak negatif terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Global Warming yang terjadi di beberapa belahan dunia sangat dirasakan dengan tidak adanya keteraturan musim, dan terjadi musim yang ekstrem. Padahal Allah SWT telah memberikan hukum-hukum yang melekat dalam semua ciptaan, dan hukum itu berjalan sesuai sunnatullah, namun apabila dirusak akan membawa dampak negatif.

Ada sekitar 800 ayat dalam Al Qur'an yang berbicara tentang alam semesta dan lingkungan, dan manusia diberi amanah sebagai khalifah dengan tugas untuk memelihara dan menjaga kelestarian alam lingkungan, sehingga ada keseimbangan antara alam dan manusia. Dunia global saat ini sedang dihadapi pada satu persoalan serius yang menentukan kelangsungan hidup umat manusia dan alam semesta, yakni krisis lingkungan. Perilaku menyimpang dan tidak bermanfaat sebagaimana dipahami dalam firman  Allah  dalam  QS  Al-Baqarah/2: 11

Dan apabila dikatakan kepada mereka:"Janganlah berbuat kerusakan bumi! Mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami justru  orang-orang yang melakukan perbaikan.

"Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Maka Maha suci Allah yang memiliki 'Arsy dariapa yang mereka sifatkan". (QS Al Anbiya : 22)

Peran Mahasiswa

Mencela pengakuan yang dusta, yang biasanya merupakan karakter orang-orang munafik. Membuat perbaikan di bumi adalah dengan beramal, berupa taat kepada Allah ta'ala dan RosulNya. Sedangkan membuat kerusakan dibumi yaitu dengan durhaka kepada Allah ta'aladan RosulNya saw.  Kesimpulannya adalah terjadinya bencana pada hakikatnya sebagai akibat dari rusaknya mental atau moralitas manusia. Kerusakan mental inilah yang terkadang mendorong seseorang bersifat distruktif seperti illegal logging, mendirikan bangunan ditempat-tempat resapan air, membendung saluran sungaisehingga menyempit, peperangan dan lain-lain; maupun tidak secara langsung, seperti koruspsi, suap, penyalahgunaan jabatan, arogansi kekuasaan, kejahatan ekonomi, dan lain-lain. Jika perilaku meyimpang yang tidak terkait secara langsung dengan kerusakan alam ini berlangsung secara massif dan membudaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun