Mohon tunggu...
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah AI

“Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli”

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rizky Ridho, Masa Depan Timnas Sepak Bola Indonesia yang Mending Sabar Dulu Kalau Mau Abroad

20 November 2024   20:38 Diperbarui: 20 November 2024   21:05 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rizky Ridho (Sumber: pinterest.com/nanas_rebus/)

Rizky Ridho Ramadhani, kapten tim Persija Jakarta, kini jadi nama yang sering disebut netizen sepak bola Indonesia. Alasannya? Karena pemain muda berusia 22 tahun ini jadi andalan Shin Tae-yong di lini pertahanan Timnas Indonesia dan disebut-sebut pantas "abroad" alias main di luar negeri. Bahkan, Kevin Diks, pemain diaspora yang kini tampil di Liga Champions bersama FC Copenhagen, memuji Ridho dengan jelas. 

"Rizky Ridho punya kualitas buat main di luar negeri," katanya. Ya, pujian itu bikin netizen makin semangat. Pokoknya, semua mendadak jadi agen pemain. Apa pun, asal Rizky Ridho nggak di Liga 1. "Mumpung muda, abroad aja dulu," begitu kira-kira desakan netizen. 

Tapi, tunggu dulu. Memang menarik kalau Rizky Ridho bisa main di liga asing, tapi apakah harus buru-buru? Coba, mari kita bahas santai.

Kenapa Rizky Ridho Sebaiknya Sabar Dulu?

1. Menit Bermain Itu Penting, Bung!

Saat ini, Rizky Ridho adalah kapten utama Persija. Dia dapat jaminan menit bermain hampir di setiap pertandingan. Ini nggak hanya penting buat karier, tapi juga bikin dia makin matang secara fisik dan mental. Kalau buru-buru abroad, belum tentu dia langsung dapat tempat utama di tim luar.

 Lihat aja contoh Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman. Ketika mereka abroad, menit bermain justru jadi barang mahal. Netizen yang awalnya heboh menyuruh pergi malah balik menghujat. "Cadangan mati" dan "alat marketing" jadi label yang nggak enak didengar. 

Adaptasi di luar negeri memang nggak gampang. Liga asing punya ritme dan tekanan berbeda. Kalau Rizky Ridho gagal adaptasi, yang rugi ya dia sendiri. Padahal di Persija, dia punya mentor berkelas seperti Ondej Kdela, bek asal Republik Ceko yang sarat pengalaman Eropa. 

Di timnas, dia juga belajar dari Jay Idzes, pemain Venezia di Serie A. Jadi, kalau dibilang Rizky Ridho nggak berkembang di sini? Salah besar. 

2. Kekuatan Netizen Indonesia, Bagai Pedang Bermata Dua 

Netizen Indonesia ini lucu. Saat pemain berjuang di luar negeri, justru mereka yang sering jadi sumber tekanan. Contoh nyata, Marselino Ferdinan di Oxford United. Baru pindah, sudah ada yang bilang, " Pemain titipan", "Cuma buat alat marketing." Kalau Rizky Ridho abroad dan mengalami hal serupa, apakah netizen siap bertanggung jawab? Ya jelas enggak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun