SIDOARJO-Salah satu lokawisata yang ada di Sidoarjo yaitu banyaknya bangunan Candi yang tersebar. Adapun Candi Pari dan Candi Sumur yang berada di Kecamatan Porong.Â
Dikala pandemi saat ini banyak warga yang memilih melepas penatnya dengan bersepeda. Akan tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Seiring bergantinya zaman, kelestarian Cagar Alam Candi Pari dan Candi sumur tetap terjaga. Jika dilihat dari tahun awal dibangunnya dapat dipastikan sudah lama sekali. Sejarah singkatnya dahulu, di atas gerbang ada batu dengan angka tahun 1293 Saka = 1371 Masehi.Â
Artinya termasuk peninggalan zaman Majapahit pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk 1350-1389 M. Menurut cerita rakyat, Candi Pari didirikan sebagai simbol kesuburan desa setempat dengan kesuburan padi yang melimpah dan mampu menyetor upeti kepada Raja Majapahit.
Menurut Semin atau biasa dipanggil pak Min selaku penjaga lokawisata cagar alam Candi Pari dan Candi Sumur mengatakan, "Candi Pari dan Candi Sumur pernah mengalami renovasi atau pemugaran pada tahun 1396.". Pemugaran dilakukan untuk menjaga bagunan candi agar tetap kokoh dibeberapa sisinya.
Dikala pandemi saat ini orang-orang ramai berkunjung sekedar menikmati atau melintas saja. "Biasanya weekend khususnya hari minggu ramai wisatawan lokal berkunjung, adapun rombongan pesepeda atau ibu-ibu yang rekreasi ke sini," ujar pak Min.
Tidak hanya pesepeda saja, adapun rombongan wisatawan lokal dan terkadang menjadi tempat latar belakang pre wedding. Adapun menjadi objek hunting foto bagi photografer. Ini tandanya keberadaan cagar budaya candi masih menjadi eksistensi budaya lokal yang harus terus dijaga dan diketahui keberadaannya. (Akhmad Abi D.K.)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI