Mohon tunggu...
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Muhaimin Azzet Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, blogger, dan editor buku.

Akhmad Muhaimin Azzet, penulis buku, blogger, dan editor freelance di beberapa penerbit buku. Beberapa tulisan pernah dimuat di Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Suara Karya, Ummi, Annida, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Koran Merapi, Bernas, Bakti, Kuntum, Yogya Post, Solo Pos, Suara Merdeka, Wawasan, Surabaya Post, Lampung Post, Analisa, Medan Pos, Waspada, Pedoman Rakyat, dan beberapa media kalangan terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat dari Sahabat Penyair

10 April 2012   04:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ternyata engkau masih berdiri di tepian telaga
tempat entah siapa bercinta, dan kupu-kupu
yang menjauh dari debu jalanan dan puing kota

tetapi bukan persoalan jarak yang engkau pahat
di jantung yang pernah perih, tetapi membasuh
dendam dan segera menguraikannya lewat kata

juga kebisingan yang masih merangsek kemari
katamu, adalah keniscayaan sebagaimana angin
yang tak jarang menampar siapa saja saat senja

seperti juga tangis anak kita saat membaca peta
sebab di manakah selain warna yang menyala
pedih memang bagi mata, tetapi tidak yang buta

Bumidamai, Yogyakarta.

puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet
puisi akhmad muhaimin azzet

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun