“kembalilah kisanak, di sini masih tersimpan embun pagi dan bunga-bunga!” lelaki berwajah cakrawala memanggili entah berdiri tegak di samping tugu kota
sementara orang-orang yang menjadi asing kehabisan jawab, berderu saja tanya tentang kelahiran dan langkah usia yang begitu mudahnya lari berpaling
Bumidamai, Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H