Mohon tunggu...
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Muhaimin Azzet Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, blogger, dan editor buku.

Akhmad Muhaimin Azzet, penulis buku, blogger, dan editor freelance di beberapa penerbit buku. Beberapa tulisan pernah dimuat di Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Suara Karya, Ummi, Annida, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Koran Merapi, Bernas, Bakti, Kuntum, Yogya Post, Solo Pos, Suara Merdeka, Wawasan, Surabaya Post, Lampung Post, Analisa, Medan Pos, Waspada, Pedoman Rakyat, dan beberapa media kalangan terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendatangkan Rezeki dengan Cara Memberi

10 Juli 2024   06:42 Diperbarui: 10 Juli 2024   19:00 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis, Akhmad Muhaimin Azzet, bersama tim KOIN NU Ranting Maguwoharjo, Depok, Sleman, dalam acara santunan kepada para anak yatim (foto istimewa).

Apabila Anda ingin menjadi orang yang mendapatkan rezeki melimpah maka menjadilah orang yang suka memberi. Apabila Anda ingin menjadi orang yang kaya maka jangan pelit untuk berbagi. Ini adalah kunci utama yang sudah bukan rahasia lagi. Sungguh, hal ini sudah dibuktikan oleh semua orang kaya yang bisa menikmati kekayaannya dengan bahagia.Ya, orang kaya yang bisa menikmati kekayaannya dengan bahagia adalah orang kaya yang bisa berbagi dengan orang lain. 

Orang-orang yang demikian pada awalnya juga kebanyakan merangkak dari nol dalam mendapatkan kekayaannya. Berkat berbagi atau tidak keberatan untuk memberi kepada orang lain maka mereka mendapatkan kelimpahan rezeki yang membuatnya bahagia. Berbeda dengan orang kaya yang tidak suka memberi. Percayalah, mereka akan sulit menikmati kekayaannya dengan hati yang bahagia.

Deepak Chopra dalam bukunya yang terkenal, yakni The Seven Spiritual Laws of Success, dalam bab The Law of Giving, memaparkan bahwa dalam rangka menjaga energi dan kemakmuran datang kepada kita maka kita harus menjaga energi beredar. Caranya bagaimana? Dengan cara memberi kepada orang lain. Sebagaimana sungai bila airnya berhenti maka akan keruh, berbau tidak sedap, dan mengandung berbagai macam bibit penyakit, namun bila airnya mengalir maka akan tetap jernih dan banyak mengandung manfaat.

Mempraktikkan The Law of Giving, menurut Deepak Chopra, sebenarnya sangat sederhana. Jika Anda ingin kebahagiaan maka berikanlah kebahagiaan kepada orang lain; jika Anda ingin dicintai maka belajarlah untuk mencintai orang lain; jika Anda ingin mendapatkan perhatian dan penghargaan maka belajarlah untuk memberikan perhatian dan penghargaan kepada orang lain. Demikian pula jika Anda ingin mendapatkan kekayaan yang melimpah maka Anda harus membantu orang lain untuk mendapatkan kelimpahan materi atau datangkanlah rezeki dengan cara terus memberi.

Memberi = Menerima

Barangsiapa yang memberi maka ia akan menerima; demikianlah hukum yang sesungguhnya terjadi. Untuk membuktikan kebenaran hukum ini, cobalah Anda perhatikan orang-orang yang suka memberi di lingkungan sekitar Anda, apakah mereka bertambah miskin dan hidupnya sengsara? 

Atau sebaliknya, mereka semakin kaya dan hidupnya bahagia? Tentu Anda akan semakin sepakat dengan kebenaran hukum memberi sama dengan menerima. Sungguh, tidak ada orang yang suka memberi hidupnya semakin melarat dan sengsara. Sebaliknya, orang yang suka memberi maka hidupnya akan semakin kaya dan bahagia.

Pertanyaan yang sering muncul ketika akan menerapkan hukum memberi maka akan menerima ini adalah bagaimana caranya memberi apabila untuk kebutuhan sendiri saja masih kekurangan? Di sinilah sesungguhnya kunci pembuka dalam mengatasi kebutuhan hidup yang masih kekurangan. Justru di saat kekurangan maka segeralah menuju hidup yang berkecukupan dengan cara memberi. Sudah tentu, memberi yang dimaksudkan di sini adalah memberi sesuai dengan kemampuan. 

Apabila benar-benar tidak mempunyai materi yang dapat diberikan, seseorang dapat memberikan tenaganya, pikirannya, ucapannya yang baik, bahkan senyum yang hangat kepada orang lain. 

Seseorang dapat juga memberikan harapan, waktu, membantu seseorang untuk menyelesaikan masalahnya, perhatian, atau bahkan sentuhan sehingga orang lain bisa bangkit dari keterpurukan. Namun, apabila mempunyai kelebihan materi setelah memenuhi sekadar kebutuhan pokok, segeralah memberi agar rezeki segera datang, bahkan berjumlah lebih banyak dari apa yang kita berikan. Memang demikianlah hukumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun