“kembalilah kisanak, di sini masih tersimpan embun pagi dan bunga-bunga!” lelaki berwajah cakrawala memanggili entah berdiri tegak di samping tugu kota
sementara orang-orang yang menjadi asing kehabisan jawab, berderu saja tanya tentang kelahiran dan langkah usia yang begitu mudahnya lari berpaling
Bumidamai, Yogyakarta.