Mohon tunggu...
Akhmad NabilArifin
Akhmad NabilArifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Data Kebencanaan Kabupaten Bengkalis 2017-2021

28 Maret 2023   20:30 Diperbarui: 28 Maret 2023   20:31 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik Hasil Analisis Data Kebencanaan BPBD Kabupaten Bengkalis/ist

I. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin diperoleh dari praktikum “Analisis Data Kebencanaan di Kabupaten Bengkalis” adalah:

  • Mengetahui bencana yang sering terjadi di Kabupaten Bengkalis dalam 5 tahun terakhir, dan
  • Mengetahui penyebab terjadinya bencana tersebut.

II. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum “Analisis Data Kebencanaan di Kabupaten Bengkalis” adalah:

Bahan:

  • Data bencana yang dipublikasi oleh BPBD Kabupaten Bengkalis

Alat:

  • Laptop, dan
  • Microsoft Excel

III. Cara Kerja

Langkah kerja dalam praktikum “Analisis Data Kebencanaan di Kabupaten Bengkalis” adalah:

  • Mencari data kebencanaan melalui website BPBD Kabupaten Bengkulu,
  • Masuk ke website BPBD Kabupaten Bengkulu,
  • Memilih rentang waktu bencana berdasarka tahun,
  • Mengumpukan data bencana dalam 5 tahun terakhir dari tahun 2017 sampai 2021,
  • Mengolah data tersebut di Microsoft Excel untuk membuat 2 grafik data bencana,
  • Menghasilkan Grafik jumlah bencana, dan
  • Jenis bencana dalam 5 tahun terakhir.

IV. DASAR TEORI

Bencana alam merupakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang rawan terjadi di Indonesia. Secara geografis Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu; Lempeng Eurasia, IndoAustralia, dan Samudera Pasifik. Pertemuan dari ketiga lempeng tersebut membuat Indonesia sebagai negara yang rawan terjadi bencana terutama gempa bumi dan gunung api (Fitriana 2021). Bencana yang terjadi di Indonesia sebagian besar berkaitan dengan proses geologi seperti gempa bumi dan aktivitas gunung berapi, dan juga proses hidrometeorologi (hydrometeorological) seperti kekeringan, kebakaran, longsor, abrasi,erosi, angin topan, banjir, dan lain sebagainya.

Secara umum faktor penyebab terjadinya bencana adalah disebabkan oleh interaksi antara ancaman (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Ancaman bencana menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana (Indonesia 2007). Kerentanan merupakan dampak atau risiko dari bencana yang terjadi berdasarkan kondisi atau karakteristik biologis, geografis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan masyarakat untuk mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan menanggapi dampak bahaya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun