Umat Islam mempunyai satu hari yang istimewa setiap minggunya. Begitu istimewanya sampai-sampai Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa hari tersebut merupakan hari rayanya umat muslim. Yap, itulah hari Jum'at yang sangat istimewa.
Keistimewaan hari Jum'at tak hanya sampai di situ. Dikatakan bahwa apabila seorang muslim meninggal pada hari Jum'at, maka dia meninggal dalam keadaan syahid. Wallahu a'lam. Selain itu, ada pula berbagai amalan yang dikerjakan khusus hanya pada hari Jum'at. Salah satu dari sekian banyak amalan tersebut adalah ibadah Shalat Jum'at.
Shalat Jum'at, seperti namanya, merupakan ibadah shalat yang dikerjakan pada hari Jum'at. Di Indonesia sendiri, Shalat Jum'at lazimnya dilaksanakan oleh kaum Adam saja. Raka'at pada shalat ini berjumlah dua dan diawali terlebih dahulu dengan dua kali khutbah. Waktu pelaksanaannya adalah ketika waktu Shalat Dzuhur, yakni di siang hari.
Shalat Jum'at wajib dilakukan secara berjamaah. Dalam suatu riwayat di sebutkan bahwa minimal jamaahnya berjumlah 40 orang. Oleh sebab itu, biasanya dalam satu desa hanya satu masjid yang digunakan untuk pelaksanaan Shalat Jum'at. Tujuannya tentu supaya jamaah terkonsentrasi pada satu tempat dan tidak terpencar.
Ibadah secara berjamaah tentu membawa banyak dampak positif. Salah satunya adalah menjaga tali silaturrahmi antar warganya. Warga bisa saling bertemu pada kesempatan Shalat Jum'at tersebut. Namun, selain sisi positif, ternyata ada pula sisi negatifnya. Sisi negatif dari Shalat Jum'at yang paling klasik adalah kehilangan sandal.
Kejadian sandal yang hilang hampir selalu ditemui di setiap masjid. Entah itu di kota ataupun di desa, semuanya berpotensi mengalami kejadian tersebut. Korbannya pun tak pandang bulu. Baik tua, muda, kaya dan menengah, semua pernah merasakan menjadi korban. Otomatis, sandal yang hilang juga tidak pandang bulu, entah itu sandal mahal atau murahan, semuanya berpotensi hilang.
Sandal sendiri seringkali hilang karena dua hal. Pertama, sandal tersebut tertendang-tendang oleh jamaah lain ketika solat telah usai. Suasana Shalat Jum'at memang relatif ramai karena konsentrasi jamaah pada satu tempat. Ketika sudah waktunya, jamaah akan pulang dan itu terjadi secara serentak. Apabila kita terlambat keluar masjid, sangat mungkin sendal kita sudah terlebih dahulu tertendang kaki orang lain.
Sandal yang tertendang pun tidak asal tertendang. Seringkali sandal bisa tertendang sampai jarak yang cukup jauh hingga tak terlihat oleh jangkauan mata manusia. Atau bisa pula tertendang ke tempat-tempat tersembunyi seperti selokan dan sebagainya.
Kejadian seperti ini sering kali terjadi ketika jamaah selesai melaksanakan Shalat Jum'at. Ditambah lagi ada banyak anak-anak kecil yang susah di atur yang berlarian keluar masjid begitu shalatnya selesai. Selain anak kecil, orang dewasa yang tidak memperhatikan langkahnya juga turut andil menendang sandal-sandal tersebut.
Alasan kedua kenapa sandal bisa hilang usai Shalat Jum'at adalah karena ada yang mengambilnya alias dicuri. Memang terdengar aneh. Di hari yang menurut Islam istimewa justru melakukan hal yang tidak baik seperti itu. Tentu mencuri sandal adalah hal yang tidak baik dan bisa dikategorikan sebagai tindakan criminal. Tapi rupanya, ada alasan yang melatar belakangi perbuatan tersebut. Informasi ini didapat dari beberapa orang yang mengaku pernah menjadi pelaku pencurian sandal ketika Shalat Jum'at.