Mohon tunggu...
Akhmad Arief Fauzan
Akhmad Arief Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030038)

Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030038)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kampung Panguragan, Kaya Raya dari Rongsokan

26 Juni 2021   15:11 Diperbarui: 27 Juni 2021   20:02 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : okezone News.com

Perkembangan penduduk di Indonesia tidak hanya meningkat perekonomian nya saja tapi juga berdampak pada meningkatnya suatu barang sampah yang disitu sangat beragam jenisnya. Dimulai sampah rumah tangga, sampah dari rumah makan, penjual ketring, sampah indstri, dan masi banyak lagi.

Di Indonesia sampah sendiri merupakan hal yang biasa saja seakan - akan menjadi pemandangan yang biasa di lihat. Sampah ini bisa dijumpai di berbagai sudut kota maupun kabupaten, tempat umum yang tidak terurus, pasar, pasar malam di desa, dan tempat -  tempat keramaian lainnya. Padalah pihak dari atas yaitu dinas kebersihan salalu mengasih edukasi tentang selalu menjaga kebersihan melalui media semeinar - seminar ataupun televisi. Dan terkait tempat pembuangan sampah sendiri dinas kebersihan sudah menyiapkan di berbagai tempat selain itu berbagai himbauan untuk selalu menjaga kebersihan dan buang sampah pada tempat nya itu sudah ditemui diberbagai tempat.

Sekarang yang menjadi bahan perhatian adalah sampah plastik. Karena jenis sampah plastik itu banyak digunakan berbagai hal sebagai wadah membikin es batu atau membungkus suatu makanan. Walaupun sampah plastic ini tidak berbobot sejenis sampah lain nya akan tetapi sampah ini banyak digunakan.

Seringkali mayarakat membuang sampah plastic ini dengan memilih di jadikan satu dengan berbagai sampah setelah itu di bakar. Ada lagi memilih untuk dibuang di sungai terbuka, atau menimbunnya di berbagi dalam tanah. Tentun saja ini sesuatu hal yang tidak baik malah bisa menimbulkan lebih banyak masalah baru. Yang di sungai bisa kebanjiran, yang dibakar pencemaran polusi, dan ditanah malah merusak. Atau bisa dibilang pencemaran air, udara, dan tanah.

Dampak dari manusia yang sering membuang sampah sembarangan ini bisa berimbas baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung sudah di jelaskan. Untuk dampak tidak langsungnya sendiri adalah penyakit yang nnti bakal siapapun itu bisa kena terjadi.

Beberapa kebupaten di kampung kecil yang di kenal dengan berbagai rongsokan atau penyepul barang bekas dicirebon dan bukan di Cirebon saja kampung tersebut sudah di kenal di berbagai daerah atau provinsi yang lebih unik lagi di berbagai penjuru sudut Indonesia ada aja orang dari kampung tersesbut yaitu nama nya kampungnya adalah kampung "panguragan". Masyarakat panguragan sebagaian besar pengusaha rongsokan salah satu nya yaitu pengepul sampah plastic yang dikumpulkan dan diolah kembalali sebagai barang yang bermanfaat.

Usaha ini cukup banyak di minati masyarakat pamguragan bahkan ini menjadi jalan untuk mencari usaha. Di panguragan tidak hanyak sampah plastic saja akan tetapi berbagai hal sejenis. Seperti besakan buku, besi karatan, kardus, karpet, kaleng bekas, akua, gallon pecah, dan lain sebagai nya pokok nya barang bekas apapu  bisa di jual di panguragan. Hal menunjukan bahwa adanya usaha rongsokan sperti ini di nilai sangatlah bagus dan yang pasti sangat membantu pengeloha Kembali sampah yang tersebar di dalam masyarakat.

Dari sini kita bisa lihat kampung panguragan atau biasa dikenal kampung rongsok, Bisa mengelolah sampah menjadi lingkungan bisa sedikit terbeba sampah. Selain itu juga bisa meningkatkan ekonomi daerah karena masyarakat yang didaerah tersebut mayoritas jadi pengusaha rongsokan. Dan tidak sedikit pula menjadi buruh kuli untuk mensortir, kuli panggul rongsokan yang ada.

Pada sore hari tangal 24 juni 2021 ngobrol sembari shering sekaligus menikmatik seruputan kopi Bersama konca saya yang sudah mempunyai bisnis di umur 23an  Bernama Opi rojabi dia menjelaskan berbagai pengelohan barang sampai dengan harga beli dan harga pemasarannya. Kata nya pendapatan rata -- rata yang diperoleh pengusaha rongsokan yaitu antara Rp 5.000.000 --  Rp 7.000.000an di setiap bulannya. Dan itu tergantung barang rongsokanya bisa lebih tinggi lagi bisa juga lebih kecil dari itu. Akan tetapi harga rongsokan mengalami penurunan harga hanya bisa mendapat ke untungan kisaran Rp 3.000.000 -- Rp 3.500.000an disetiap bulannya.

Harga jual plastic rongsok sendiri dari kisaran Rp 2.500 -- Rp 5.000 per kilogramnya, sedangkan buku bekas dari mulai Rp 3.000 - Rp 7.000 perkilogramnya. Ada yang lebih yaitu besi bekas yaitu kisaran  Rp 11.000 -- Rp 15.000 per kilogram nya. Hal ini berbagai macam -- macam masi banyak jenis rongsokan yang dikampung tersebut.

Orang yang mencari barang bekas di nama kan ngampas dengan mengubakan grobak, motor keranjang, mobil pick up, sampai dengan mobil truck. Rata -- rata target orang gampang yaitu ngambil di langgan, pasar, sekolah, dan dimanapun yang ada rongsokan. Biasa nya setelah mencari barang rongsok orang tersebut menumpukkan barang nya di Gudang atau halaman rumahnya setelah terkadang langsung disortir dan langsung di jual lagi keesokan hari nya kepada pengepul yang lebih besar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun