Sosialisasi dan Penyusunan SPIP Bertempat di Lapas Kendal

Kendal (28/08) -- Bertempat di Lapas Kendal, sosialisasi dan penyusunan laporan SPIP dilaksanakan dalan kurun waktu 2 hari, dimulai tanggal 28 Agustus 2023 sampei tanggal 29 Agustus 2023. Dalam kegiatan ini Kemenkumham Jateng dan Lapas Kendal menggandeng BPKP Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Bapak Hajrianor.

Dalam sambutannya, Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah menyampaikan SPIP merupakan alat atau tools untuk mencapai tujuan organisasi. Penerapannya di satuan kerja dianggap penting karena bersinggungan langsung dengan tugas fungsi sehari-hari.

Bekerja sama dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, penyelenggaraan sosialisasi Penyusunan Laporan SPIP ini menghadirkan peserta sebanyak 26 (dua puluh enam) orang dari 13 (sebelas) UPT eks Karesidenan Semarang.

Kantor Wilayah memang mentargetkan sosialisasi SPIP bagi seluruh satuan kerja di Jawa Tengah. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pelaksanaan SPIP di UPT.

"Kegiatan sosialisasi SPIP ini memang menjadi target kita (Kantor Wilayah) setiap tahun, dari tahun ke tahun selalu dilaksanakan sosialisasi ataupun pendampingan. Sudah 10 tahun kami melaksanakan SPIP sejak terbitnya Permenkumham Nomor 33 Tahun 2013," ujar Bapak Kadivmin.

Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah berharap kegiatan ini nantinya dapat berdampak kepada satuan kerja, terutama untuk mewujudkan percepatan dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

Sehingga Kadivmin mengatakan perlu dilakukan sosialisasi supaya pelaksanaan dan pelaporan SPIP menjadi berkualitas.

Dalam paparan, Tim BPKP Jawa 

Tengah menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan di antaranya Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian dan Pemantauan Pengendalian.

 Adapun faktor keberhasilan SPIP satuan kerja yaitu adanya peningkatan kualitas perencanaan dan mendorong penerapan manajemen risiko khususnya pada area-area yang berisiko tinggi.