Kasus Covid -19 di Indonesia mengalami kenaikan di awal desember 2023. Kasus konfirmasi mencapai 3 kali lipat dari bulan Oktober hingga November 2023. Berdasarkan data Kemenkes, 1 orang dinyatakan meninggal.
Per tanggal 21 Juni 2023, Indonesia menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir. Statusnya berubah menjadi endemi. Pelaporan rutin kasus harian Covid-19 oleh Kemenkes terkahir pada 2 Juli 2023.
Peningkatan kasus konfirmasi ini tidak lepas dari meningkatnya testing akibat outbreak pneumonia di China. Hal ini karena gejalanya hampir sama. Meskipun begitu pneumonia yang disebabkan Covid-19 berbeda dengan pneumonia biasa.
Selian itu, subvarian Sars-CoV-2 Eris EG.5 dan EG.2 sudah ditemukan kasusnya di Indonesia sejak juli 2023. Varian ini menyebabkan peningkatan kasus di berbagai negara termasuk Singapura dan Malaysia. Diduga subvarian Eris EG.5 dan EG.2 memiliki kemampuan transmisi lebih cepat.
Vaksinasi masih tetap efektif melawan varian baru Covid-19. Masyarakat diminta tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemenkes melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit juga meminta masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi.
Status vaksinasi Covid-19 NasionalÂ
Target vaksinasi nasional adalah 234.666.020 orang yang meliputi tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum. Total capaian dosis 1 hingga dosis 4 berturut-turut adalah 86,88%, 74,56%, 38,17% dan 2%.
Tenaga kesehatan telah mendapatkan vaksinasi hingga dosis ketiga melebihi 100%. Sedangkan capaian vaksinasi kategori lainnya untuk booster kedua (dosis ketiga) masih rendah yaitu di bawah 50%. Selain masalah stok vaksin yang kurang, banyak juga masyarakat yang sudah merasa cukup dengan booster pertama (dosis kedua).
Apakah diperlukan booster lagi? Menurut dr. Erlina Burhan, kemampuan vaksin untuk menghasilkan antibodi Covid-19 akan berukurang setelah 6-12 bulan. Vaksin booster tetap disarankan bagi orang lanjut usia, orang dengan komorbid, dan orang dengan penyakit immun.