Bersama suami dan pembimbing doktoralnya (Henri becquerel), Merie berhasil mengembangkan dasar penggunaan radiasi di bidang kesehatan dan mengubah pemahaman tentang radioaktivitas.
Marie adalah saintis perempuan pertama peraih Nobel Prize di dua bidang berbeda, yaitu bidang Fisika tahun 1903 atas kontribusinya dalam menjelaskan fenomena radiasi dan bidang Kimia tahun 1911 atas kontribusinya dalam menemukan unsur Polonium dan Radium yang masuk dalam tabel periodik.
Pada masa Perang Dunia I, Marie menggunakan pengetahuan ilmiahnya untuk mengorganisir armada mobil radiologi guna membawa peralatan Xray portabel kepada tentara yang terluka di garis depan. Luar biasa, alat Xray portabel sudah ada 100 tahun yang lalu.
Â
Marie Curie meninggal pada 4 Juli 1934 di Houte Savoie Perancis di usia 67. Â Merie mengidap anemia akibat paparan senyawa radioaktif saat penelitian dan terpapar Xray saat bertugas di mobil radiologi selama perang Dunia I. Efek radiasi pada waktu itu belum diketahui baik oleh Marie maupun ilmuwan lainnya.
Sekali lagi, happy birthday Marie Curie. Terimakasih atas pelajaran dan dedikasinya dalam dunia sains. Â Semoga sikap dan prinsip Marie Curie dapat menjadi motivasi para saintis muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H