Wahai sang senja bergemalah dengan sandiwara
Tipulah para pemuja senja yang tertunduk pada api asmara, butakanlah mereka dengan kasih dan sayang fatamorgana, pantulkanlah cahaya yang sanggup membakar jiwa.
Tinggalkanlah... Tinggalkanlah...
Tinggalkanlah mereka dengan harapan kau kembali dengan pesona yang menyengat hati, menghipnotis para pensyair rindu yang sanggup membelah luasnya samudra, datang dan pergilah sehingga ku tak mampu melihatmu lagi.
Pergilah pergilah...
Pergilah wahai sang senja yang ditutupi awan hitam yang jahat, aku tak lagi terpesona akan keindahanmu, engkau adalah penghianat yang selalu berjanji memberikan keindahan...
Namun apa... Apa...
Apa yang terjadi kenapa engkau rela dihalangi oleh mereka yang buruk rupa, bersinarlah lagi... Bersinarlah...
Berikan kami harapan bahwa kau akan kembali, kami menunggumu hingga esok hari semoga kau muncul dengan sinar yang mengalahkan para pandawa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H