candi sumberawan merupakan candi peninggalan agama Budha. yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kab Malang, Jawa Timur, letak candi sumber awan kurang lebih sekitar 6 kilometer dari Candi Singosari. candi ini merupakan peninggalan kerajaan Singosari yang digunakan Umat Budha pada masa itu.
candi ini terbuat dari batu andesit dengan diameter berukuran 6,25m panjang, 6,25m lebar, dan tinggi 5,23m. candi ini di bangun diatas ketinggian 650 MDPL. di bawah kaki Gunung Arjuno. disekitar candi terdapat sumber mata air yang sangat jernih, sehingga candi ini dinamai candi rawan karena letaknya yang berdekatan dengan sumber air.
candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1904 oleh masyarakat,kemudian pada tahun 1935 Dinas purbakala Hindia-Belanda melakukan pengkajian atas bangunan tersebut dan dilakukan pemugaran pada bagian kakinya pada 1937. candi sumberawan merupakan candi satu-satunya yang ditemukan di Jawa Timur yang berbentuk stupa.batur candi berdenah bujur sangkar , tidak memiliki tangga naik dan polos atau tidak berelief. candi ini tidak memiliki ruangan, hanya bentuk luarnya saja yang berbentuk stupa, tetapi fungsinya tidak sesuai stupa yang selayaknya. Diperkirakan candi ini dibuat untuk pemujaan.
Menurut para ahli candi ini didirikan bada abad ke-14 masehi, bahwa ada yang menduga dulunya nama daerah tersebut dinamakan kasurangganan, yaitu daerah yang pernah dikunjungi Raja Hayam Wuruk pada 1359. ketika pergi ke Singhasari. hal ini ditulis pada kitab Negarakartagama karangan Mpu Prapanca yang disebut pada pupuh ke-35 bait ke-4.
candi sumberawan dijadikan sebagai objek wisata oleh masyarakat sekitar, dengan tiket masuk 5 ribu rupiah, suasananya yang rindang membuat pengunjung nyaman dan sejuk. selain sebagai objek wisata candi sumber awan juga masih sering digunkan untuk ritual keagamaan terutama dibagian sumbernya.Â
foto ini adalah sumber yang berada didekat candi yang biasanya masih digunakan untuk ritual keagamaan. selain digunakan sebagai ritual keagaam disebelah candi juga terdapat kolam yang biasanya dibuat mandi oleh para wisatawan yang berkunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H